Pemerintah Filipina Tetapkan Pajak Mobil Listrik 0%

Ilustrasi, pengecasan baterai mobil listrik – dok.European Commision

JAKARTA, AVOLTA – Kebijakan masing-masing negara untuk merangsang masyarakat menggunakan kendaraan listrik berbeda-beda. Contoh yang paling baru, pemerintah Filipina mengeluarkan aturan terkait pajak pembelian kendaraan listrik murni berbasis baterai alias battery electric vehicle (BEV).

Melansir laman Reuters, Senin (28/11/2022), panel antar-lembaga Filipina yang diketuai Presiden Ferdinand Marcos Jr telah menyetujui menghapus pajak kendaraan listrik untuk memicu perkembangannya di dalam negeri.

Apalagi sekarang ini kondisinya harga bahan bakar di Filipina sedang naik tinggi, dan cukup membebankan rakyatnya.

Maka dari itu, Marcos bakal mengeluarkan perintah eksekutif, yaitu menghapus pajak hingga 0% tarif untuk kendaraan listrik seperti mobil penumpang, bus, van, truk, sepeda motor, sepeda dan suku cadangnya selama lima tahun.

Perlu diketahui, bahwa bea masuk khusus kendaraan listrik di Filipina saat ini antara 5% hingga 30%.

“Perintah eksekutif tersebut bertujuan memperluas sumber pasar dan mendorong konsumen untuk mempertimbangkan membeli kendaraan listrik, meningkatkan keamanan energi dengan mengurangi ketergantungan ekosistem industri kendaraan listrik domesik,” ucap Economic Planning Secretary Arsenio Balisacan.

Menurut dia, langkah tersebut hanya berlaku untuk kendaraan listrik murni, sedangkan kendaraan hybrid tak berubah atau tetap sama seperti kendaraan konvesional.

Pembeli kendaraan di Filipina sekarang perlu mengeluarkan dana US$21 ribu atau setara dengan Rp 329 juta hingga US$49 ribu sekitar Rp 768 juta untuk membeli kendaraan listrik.

Tentunya harga tersebut lebih mahal ketimbang kendaraan konvensional, yakni antara US$19 ribu atau sekitar Rp 298 juta sampai US$26 ribu setara Rp 408 juta.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )