Subsidi Motor Listrik Diperluas Akibat Tak Tepat Sasaran

Motor listrik terlaris di dunia Yaeda dari Cina. (Yaeda)

JAKARTA, AVOLTA – Subsidi pembelian motor listrik dinilai belum tepat sasaran, dan prosesnya masih berjalan sangat lambat. Hal tersebut, membuat Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk segera melakukan evaluasi terkait bantuan dari pemerintah untuk mendorong peralihan penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) itu.

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, salah satu pertimbangan dari evaluasi itu, adalah untuk memperluas sasaran penerima subsidi. Namun, keputusannya tetap bergantung dari kesepakatan kementerian terkait.

“Saya pikir kami dari Kemenperin suara dari industri dan juga industri atau sektor hilirnya apakah itu akan diperluas atau tidak itu nanti tergantung pada evaluasi dalam pembahasan di pemerintah antar kementerian lembaga,” ujar Febri di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, berdasarkan Peraturan Kementerian Perindustrian (Permenperin) Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah untuk Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Dua harus tergolong dalam empat kategori.

Di antaranya penerima kredit usaha rakyat (KUR), penerima bantuan produktif usaha mikro, penerima bantuan subsidi upah (BSU), dan penerima subsidi listrik sampai dengan 900 VA.

Febri juga mengatakan, evaluasi terkait subsidi motor listrik ini, akan dilakukan dalam waktu dekat, dengan berdasarkan masukan dari berbagai pihak atau stakeholder.

“Pemerintah juga akan menimbang suara masukan dari seluruh komponen ekosistem kendaraan listrik ini, produsennya, produsen infrastruktur, kemudian juga diler, atau juga pembelinya dilihat bagaimana. Bahkan mungkin barangkali dipisah program edukasi dan segala macam,” tukasnya.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )