Mitsubishi Mau Rakit Mobil Hybrid di Indonesia 2023

Mitsubishi Outlander PHEV salah satu model mobil elektrifikasi yang tersedia di pasar Indonesia. (Mitsubishi Motors)

JAKARTA, AVOLTA – PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menyambut positif rencana pemerintah yang akan memberikan insentif untuk mobil listrik dan hybrid. Padahal, merek otomotif asal Jepang itu baru punya satu model, yakni Outlander PHEV.

Statusnya juga masih diimpor utuh alias CBU dari Jepang. Namun, tidak menutup kemungkinan ke depan MMKSI via PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) akan merakit lokal model elektrifikasi di Cikarang, Jawa Barat.

Informasi tersebut disampaikan oleh General Manager of MarComm & PR Division Intan Vidiasari di Karawang, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022). Menurut Intan, tidak menutup kemungkinan mobil elektrifikasi lain dari Mitsubishi hadir untuk meramaikan segmen elektrifikasi di Indonesia.

“Ya sekarang kan kami ada Outlander PHEV masih impor dari Jepang. Nah ke depan elektrifikasinya bisa kami lokalisasi atau seperti apa, itu akan bisa lebih mudah lagi bagi konsumen untuk mendapat kendaraan elektrifikasi Mitsubishi,” ungkap Intan.

Mitsubishi Xpander bisa masuk dalam kategori Mobil Rakyat, asal harga di bawah Rp 240 juta. (MMKSI)

Meski begitu, Intan belum mau membocorkan lebih lanjut terkait model apa yang akan dirakit lokal di pabrik MMKSI. Tapi, pada pada Juni 2022 sudah terdengar bocoran kalau Mitsubishi akan memproduksi Xpander Hybrid dan dua model hybrid lainnya di Indonesia.

Salah satu dari tiga model itu bakal diproduksi di Indonesia pada tahun 2023. Menurut Intan lagi, dengan adanya insentif tersebut maka bisa menggairahkan pasar kendaraan elektrifikasi di Indonesia.

“Semakin banyak insentif yang didapat tentu akan mempermudah konsumen dalam memiliki kendaraan listrik. Ya semua kebijakan pemerintah yang akan memberikan keuntungan buat konsumen akan didukung Mitsubishi,” kata dia.

Menariknya, kalau benar jadi diproduksi dan dipasarkan, Xpander hybrid bakal jadi model pertama di Indonesia yang masuk ke segmen terbesar, yaitu low MPV. Permasalahan terbesar di segmen ini, adalah sangat sensitif terhadap harga, sedangkan teknologi hybrid itu mahal.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )