Menperin Lobi Qualcomm Bikin Pabrik Cip di Indonesia

Ilustrasi penggunaan cip semikonduktor pada Honda Brio. (HPM)

JAKARTA, AVOLTA – Krisis cip semikonduktor sangat berdampak pada produsen otomotif yang ada di Indonesia. Dampak buruknya, masing-masing merek mobil tidak bisa menjalankan produksi maksimal, karena tidak ada pasokannya.

Alhasil, model mobil yang banyak menggunakan cip semikonduktor mengalami inden lama, karena suplai dari para pemasok komponen.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menemui perusahaan semikonduktor, software, dan penyedia teknologi wireless asal Amerika Serikat, Qualcomm untuk berinvestasi di Indonesia.

Kepada Chief Executive Officer Qualcomm Cristiano Amon, Menperin mengatakan peluang investasi untuk mendukung akselerasi digitalisasi di industri otomotif yang memungkinkan keterlibatan industri kecil dalam rantai industri tersebut.

Menurut dia di masa pandemi, terjadi peningkatan penetrasi internet di Indonesia yang sangat massif sehingga membuat potensi pengembangan produk-produk penunjang konektivitas menjadi sangat mutlak.

“Karena itu, kami mengajak Qualcomm agar turut serta berperan aktif dalam proses ini,” ujar dia dikutip dari situs Kementerian Perindustrian, Jumat (26/5/2022).

Sementara itu, Agus menurutkan saat ini instansinya sedang membangun ekosistem atau produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seperti laptop dan tablet. Dalam upaya tersebut, dibutuhkan perusahaan yang mampu memasok cip yang merupakan salah satu komponen dalam produk.

Bahkan, Agus juga mengajak agar Qualcomm sebagai salah satu leader dalam produksi cip untuk mengambil bagian dalam upaya ini.

“Kelangkaan cip belakangan ini menunjukkan bahwa dunia semakin mengalami percepatan menjadi semakin terdigitalisasi. Karena itu, dalam membangun dunia digital yang lebih maju diperlukan dukungan investasi,” kata Agus.

CATEGORIES
TAGS