Permintaan Baterai Meroket, Pabrikan Cina dan Korea Saling Pepet

Baterai listrik buatan SK Innovation – dok.InsideEVs

Seoul, Avolta – Penggunaan baterai listrik di dunia tahun ini (hingga Oktober kemarin) diketahui melonjak sampai dengan ratusan persen. Namun di saat yang sama pertambahan jumlah produsen juga semakin meningkat sehingga persaingan sengit pun tidak terelakkan.

Seperti dilaporkan laman Korea Business dan Korea Economic Daily, Senin (6/12/2021) hasil riset Lembaga Konsultan dan Informasi Pasar Energi Terbarukan SNE Research dirilis Minggu (5/12/2021) menunjukkan di rentang Januari – Oktober lalu total penggunaan baterai listrik yang terdaftar di 80 negara mencapai 216,2 GWh.

“Jumlah ini meningkat 116,1% dari tahun sebelumnya,” kata SNE Research.

Perusahaan yang juga intelijen pasar ini menyebut di bulan Oktober saja penggunaan baterai listrik global mencapai 26,2GWh. Jumlah tersebut naik 70,0% dari bulan yang sama pada tahun sebelumnya. “Terlepas dari kejadian meningkatnya kembali penularan Cov-19, pasar baterai listrik ternyata terus tumbuh selama 16 bulan berturut-turut,” jelas SNE Research.

Booth CATL di sebuah pameran – dok.Istimewa

Menurut peringkat penggunaan (penjualan) baterai, pabrikan asal Cina CATL berada di urutan pertama dengan 67,5 GWh (31,2%). Dia diikuti oleh produsen asal Korea LG Energy Solution dengan 45,8 GWh (21,2%) dan pabrikan asal Jepang Panasonic yang menjual 28,5 GWh (13,2%).

Berada di belakang tiga besar itu ada BYD dengan 18,4 GWh (8,5%), SK On dengan 2,6GWh (5,8%), Samsung SDI dengan 10,0GWh (4,6 %), CALB dengan 6,0GWh (2,8 %). Kemudian di urutan kedelapan terdapat Guoxuan yang menjual 4,6GWh (2,1%) , AESC dengan 3,2GWh (1,5%) dan SVOLT dengan 2,1GWh (1,0%).

Dalam hal pertumbuhan penjualan, pabrikan asal Cina membukukan peningkatan yang luar biasa. SVOLT tumbuh 890,2% dari tahun ke tahun, BYD dengan pertumbuhan 196,2%, CATL dengan 188,0%, CALB dengan 178,2%, dan dengan Guoxuan 176,9%.

Mobil listrik BYD e6 yang kini telah menembus pasar Eropa – dok.sgCarMart

“Pertumbuhan penjualan juga dicatatkan oleh perusahaan asal Korea. Sehingga tahun ini terlihat persaingan paling ketat terjadi antara pabrikan Cina dan Korea,” jelas SNE Research.

SK Innovation tercatat sebagai pabrikan baterai Korea dengan tingkat pertumbuhan terbesar yakni 120,2% pada Januari – Oktober tahun ini dibanding periode sama tahun lalu. Dia disusul LG Energy Solution dan Samsung SDI yang masing-masing membukukan pertumbuhan 99,4% dan 63,6%.

Baterai buatan LG yang digunakan di sebuah mobil – dok.Istimewa via Breaking The News

“Di sisi lain, sebagian besaar perusahaan Jepang termasuk Panasonic mencatatkan pangsa pasar mereka turun karena tingkat pertumbuhan mereka di bawah rata-rata pasar,” sebut SNE Research. (Ril/Ara)

 

 

CATEGORIES
TAGS