Meskipun Berkurang, Tapi Nissan Masih Rugi US$ 511 Juta Tahun Ini

Bahasa desain Nissan secara global. dok. Nissannews.com

Yokohama, Avolta – Nissan Motor Company masih harus menghadapi kerugian periode tahun fiskal 2021-2022, yang berakhir Maret 2022 mendatang. Seperti dilaporkan Nikkei, Selasa (11/5/2021) dalam pernyataan resminya, Nissan memperkirakan total kerugian bersih yang bakal dialami mencapai 60 miliar yen atau US$ 551 juta.

Pabrikan yang kini dipimpin Makoto Uchida itu berdalih kekurangan semikonduktor global yang hingga kini masih terus terjadi, telah berdampak serius ke produksi mobil Nissan. Hasilnya, penjualan jadi ikut seret dan aliran pendapatan juga mampet.

Kerugian yang bakal dibukukan pada tahun fiskal 2021/2022 itu bakal menjadi kali ketiga sejak tahun fiskal 2019/2020 dan tahun fiskal 2020/2021. Selama tiga tahun berturut tanpa berselang, pabrikan membukukan kerugian.

Baca juga: 20% Pemilik Mobil Listrik Masih CLBK dengan Mesin Bensin

Nissan Kicks e-Power – dok.Istimewa via Carscoops

“Meskipun angka kerugian yang diperkirakan jauh lebih rendah ketimbang tahun-tahun sebelumnya,” tulis Nikkei.

Mengecilnya nilai kerugian bisa terkadi, karena Nissan telah meninggalkan strategi ekspansi agresif yang sebelumnya digagas oleh – Chief Eexecutive Officer Nissan kala itu – Carlos Ghosn. Nissan menyebut akibat seretnya pasokan chip atau semikonduktor global, pihaknya di semester pertama tahun ini memangkas jumlah produksi hingga 500.000 unit lebih.

Kendati begitu, Nissan mengharapkan kerugian tersebut bisa ditutup dari laba operasi, sehingga bisa impas. Laba itu diperkirakan mencapai 9,1 triliun yen. Pada tahun fiskal 2020/2021 yang berakhir bulan Maret kemarin Nissan membukukan kerugian bersih senilai 448 miliar yen.

Sedangkan di tahun fiskal 2019/2020 yang berakhir Maret tahun 2020, pabrikan yang juga mitra aliansi Renault itu merugi hingga 671 miliar yen . “Karena dampak signifikan dari semikonduktor dan melonjaknya harga material, kami memperkirakan saat ini (tahun fiskal 2021/2022) laba operasi kami akan berada di kurang lebih nol,” ujar CEO Nissan, Makoto Uchida dalam konferensi pers virtual yang digelar Selasa (11/5/2021).

Tampilan belakang Nissan Magnite – dok.Istimewa

Di tahun fiskal ini total penjualan ditargetkan mencapai 4,4 juta unit, jumlah ini naik 8,6% dari tahun sebelumnya. Uchida chida mengatakan hampir 50% dari 500.000 unit kendaraan yang proses produksinya terdampak pasokan chip bisa diselesaikan pada semester kedua tahun ini. (Ril/Ara)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )