Keuntungan BYD Meleset di Tengah Perang Harga Tiongkok

Suasana booth pameran BYD di Paris Motor Show 2022. (BYD Europe)

JAKARTA, AVOLTA – Pendapatan atau keuntungan BYD pada kuartal pertama 2024, meleset tajam dari estimasi para analis. Hal tersebut, karena faktor pemotongan harga yang agresif, karena perang harga mobil listrik yang semakin menggila di Tiongkok.

Disitat dari Autonews, laba bersih BYD memang naik 11% dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi 4,57 miliar yuan (sekitar Rp10 triliun).

Sedangkan pendapatannya tersebut tumbuh 3,9% menjadi 124,94 miliar yuan (sekitar Rp279 triliun). Namun, angka ini jauh di bawah perkiraan analis sebesar 132,53 miliar yuan (kisaran Rp296 triliun).

Selain itu, kondisi ini menjadi pertumbuhan pendapatan yang melambat ke level terendah, dalam hampir empat tahun.

Sementara itu, setelah berhasil menggeser Volkswagen Group sebagai merek mobil terlaris di Cina pada 2023, BYD telah mengambil langkah strategis untuk menopang posisinya, dengan memangkas harga di seluruh jajaran mobil dan truk ringannya.

Model termurahnya, hatchback Seagull yang populer di pasar Cina, kini dibanderol mulai dari 69.800 yuan atau sekitar Rp156 juta.

BYD juga mendorong ke pasar premium dan ultra-mewah, dengan meluncurkan beberapa model baru dan satu konsep minggu lalu di pameran mobil Beijing Auto Show 2024.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )