Suzuki Masih Pede Jualan Teknologi Mild Hybrid

Sistem penggerak pada Suzuki Escudo Hybrid. (Suzuki)

JAKARTA, AVOLTA – Teknologi hybrid yang beredar sekarang ini punya beberapa model, mulai tipe murah atau disebut mild hybrid, full hybrid, hingga plug-in hybrid (PHEV). Dari sisi penggunaan, masing-masing teknologi memiliki kekurangan dan keunggulan.

Strategi produsen otomotif dalam memilih teknologi hybrid pun berbeda-beda, ada yang fokus mengembangkan mild hybrid atau mengandalkan full hybrid. Misalnya, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) yang masih mengandalkan mild hybrid pada sejumlah model.

Pertama Suzuki Ertiga yang menggendong mild hybrid, selanjutnya Grand Vitara, dan tidak lama lagi bertambah ke XL7. Menurut Suzuki, teknologi mild hybrid paling cocok diterapkan di Indonesia.

Direktur Pemasaran SIS Donny Saputra mengatakan, bahwa teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) dinilai sudah sangat sesuai untuk pasar domestik.

“Terkait dengan spesifikasi, produk, fitur kami akan sesuaikan dengan karakter dan permintaan konsumen di Indonesia, sesuai dengan studi kami memang yang dibutuhkan saat ini adalah SHVS seperti di Ertiga dan Grand Vitara,” ungkap Donny belum lama ini di Kawasan Senayan, Jakarta Selatan.

Donny memberikan contoh teknologi SHVS pada Grand Vitara, tentunya selain menjanjikan konsumsi BBM yang lebih irit, teknologi tersebut memiliki keunggulan lain dalam hal biaya kepemilikan yang terjangkau untuk ukuran kendaraan elektrifikasi saat ini yang dikenal mahal.

“Saya kira arah perkembangan model dan fitur, desain yang disematkan pada model kami sudah sesuai dengan masyarakat Indonesia, bukan karena kehendak kami,”ujar Donny.

Perlu diketahui, mild hybrid, atau yang juga disebut dengan istilah micro hybrid, sistem kerjanya menggunakan baterai dan motor listrik untuk membantu memberi daya kepada mobil, dan membuat mesin bisa mati saat kendaraan dalam keadaan berhenti, misalnya saat di persimpangan lamu merah atau saat stop-n-go.

Adanya fitur tersebut pada mobil mild hybrid membuat penggunaan bensin menjadi lebih irit atau hemat. Mobil ini tidak dilengkapi alat cas karena memang baterai dirancang lebih praktis.

Selain itu, dari segi harga mobil mild hybrid bisa lebih murah jika dibandingkan dengan full hybrid, akan tetapi sisi efisiensi bahan bakar, teknologi full hybrid jauh lebih irit BBM.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )