Tanpa Subsidi, AISI Yakin Penjualan Motor Bensin Laris

Suasana pengunjung pameran GIIAS 2021 berinteraksi dengan Honda CB150X. (AHM)

JAKARTA, AVOLTA – Subsidi pembelian dan konversi sepeda motor listrik resmi diberlakukan pemerintah, mulai 20 Maret 2023. Namun, pasar roda dua konvensional atau bensin diyakini bakal tetap tumbuh.

Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengatakan, penjualan motor listrik di Tanah Air sejatinya masih sangat kecil. Bahkan, meskipun insentif dari pemerintah sudah berjalan, hal tersebut tidak langsung menjadikan pangsa pasar roda dua ramah lingkungan ini di bisa langsung membesar.

Kemudian, ia mencontohkan, pada 2022 jumlah sepeda motor yang terjual di Indonesia mencapai 5,2 juta unit. Angka tersebut, bahkan jauh lebih besar dibanding jumlah 200 ribu unit motor listrik yang ditargetkan mendapatkan subsidi dari pemerintah.

“Kami tidak perlu mengubah target penjualan sepeda motor, karena setiap konsumen punya kebutuhannya masing-masing, baik terhadap motor konvensional atau listrik. Biarkan konsumen yang memilih,” ujar Sigit, saat ditemui beberapa waktu lalu.

Lanjut Sigit, AISI sendiri tetap mempertahankan target penjualan sepeda motor di Indonesia pada 2023 ini, yang berkisar antara 5,4 juta hingga 5,6 juta unit.

Meskipun begitu, AISI sendiri tetap mendukung langkah pemerintah terkait pemberian subsidi motor listrik ini, guna memajukan industri roda dua ramah lingkungan di Indonesia. Terkait masalah harga, antara motor konvensional dan listrik, dijelaskannya memang tergantung masing-masing APM.

“Harga motor konvensional masih tetap kompetitif. Justru kalau harga turun semua, itu kurang baik untuk industri,” tegasnya, seperti disitat dari Kontan, Sabtu (25/3/2023).

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )