Industri Baterai Jadi Kartu AS Mobil Listrik di Indonesia

Toyota bZ4X, mobil listrik hasil kolaborasi dengan Subaru mulai mendunia, mau masuk Indonesia. (Toyota/Paultan)

JAKARTA, AVOLTA – Pemerintah tengah menggenjot pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia. Berbagai pabrikan otomotif didorong untuk terus berinvestasi untuk melakukan produksi roda empat ramah lingkungan secara lokal, serta membangun ekosistem seperti baterai.

Lina Agustina, GM Marketing Planning and New Business Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, melakukan produksi mobil listrik di Indonesia bukan sesuatu yang mustahil.

Namun, sebelum melakukan perakitan mobil listrik secara lokal, perusahaan akan terlebih dahulu menunggu kesiapan industri pendukung, salah satu yang utama adalah baterai.

Sosialisasi kendaraan listrik Toyota di tempat wisata. (TAM)

“Tadi kata kuncinya itu satu, yaitu baterai. Karena memang yang lain tidak beda jauh ya, seperti desain mobil. Itu tidak beda jauh. Karena tergantung tipe mau itu MPV, sedan, atau hatchback,” ujar Lina dalam diskusi virtual, ditulis Rabu (11/8/2022).

Sementara itu, Lina menjelaskan, baterai merupakan komponen utama dalam pembuatan kendaraan tanpa emisi. Rata-rata, pabrikan yang sudah menjual dan produksi mobil listrik mendapatkan baterai masih secara impor, misalkan dari Cina.

“Kata kunci ya baterai. Ya, balik lagi seberapa lama? Saya agak sulit menjawab. Karena itu tadi, untuk bisa memproduksi baterai ini bukan hanya dari pemegang merek, ini butuh support dari banyak pihak,” ucap Lina.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )