Hyundai Juga Siapkan Ioniq 5 EV Buatan Cikarang Kawal KTT G20
Jakarta, AVOLTA – Hyundai sudah memastikan bakal memasok G80 berteknologi listrik murni untuk mengawal ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Oktober 2022. Selain sedan mewah itu, merek Korea Selatan (Korsel) ini juga sudah menyiapkan mobil listrik kedua buatan Cikarang, Ioniq 5 EV sebagai kendaraan pendukung operasional.
Chief Operating Officer Hyundai Motor Asia Pasific, Lee Kang Hyun mengatakan, pada perhelatan G20 pemerintah Indonesia menunjuk Hyundai menyiapkan mobil listrik sebagai kendaraan resmi para delegasi para pimpinan negara. Hyundai, kata Lee, sudah menyiapkann dua model terbaru.
“Pemerintah menunjuk hyundai untuk menyediakan mobil listrik untuk perhelatan G20 nanti. Kita akan mempersembahkan untuk G20, mobil listrik G80, yang special edition. Lalu, mobil listrik yang dipabrikasi di Cikarang, Ioniq 5, itu yang akan dipakai dalam G20,” ujar Lee, seperti dikutip dari siaran resmi PLN (15/12/2021).
Seiring dengan Indonesia jadi tuan rumah perhelatan KTT G20, Hyundai juga menggandeng kerja sama dengan PLN unntuk menjadikan Bali sebagai Provinsi yang ramah mobil listrik. Salah satu fokus utama merek Korsel ini, adalah guna mendorong transisi otomotif Indonesia ke energi bersih atau karbon netral.
“Kami bahas dengan Pemerintah Provinsi Bali dan PLN terkait ketersedian infrastruktur listrik. Kita bisa bikin jadi contoh kalau bisa mendorong mobil listrik di Bali. Kalau ini berhasil, ini bisa menyebarluaskan di kota lain,” kata Lee.
Soal kerja sama ini, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan, dalam KTT G20 2022 mendatang, akan disiapkan 10 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging di Bali. Jumlah ini bertambah dua kali lipat dari fasilitas yang sudah ada sebelumnya (10 unit).
Infrastruktur ini penting karena mobil listrik yang digunakan para pemimpin negara membutuhkan daya lebih besar, sementara SPKLU yang saat ini berkapasitas 150 kiloWatt (kW) belum memadai. Rencananya, PLN bersama Hyundai akan membanngun SPKLU berdaya 300 kW, sehingga waktu charging bisa lebih cepat.
Jika dengan SPKLU berdaya 150 kW pengisian dari 0 hingga 100 persen mobil Hyundai Ioniq 5 membutuhkan waktu sekitar 1 jam, maka dengan SPKLU berdaya 300 kW hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit.
“Kami mengambil bagian penting dalam aspek ini. Kami saat ini terus aktif mengembangkan iklim kendaraan listrik. Dengan adanya ekosistem maka percepatan kendaraan listrik bisa segera dicapai,” kata Bob.
Bob mengungkapkan, berdasarkan data yang ada saat ini, dari 14.400 unit kendaraan listrik yang telah beroperasi, sekitar 12 ribu lebih diantaranya adalah motor listrik dan 1.656 unit merupakan mobil listrik. PLN pun terus aktif menyediakan SPKLU untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik.
“Saat ini total SPKLU yang kita punya sudah ada 63 unit. Tahun depan kita akan masif menambah SPKLU ini. Khususnya di jalan tol. Untuk di Jawa Bali tahun depan akan kami tambah dan juga untuk di Tol Sumatera, sehingga para pemilik kendaraan listrik tak lagi ragu untuk menggunakan kendaraan listriknya. Pasokan listriknya aman,” ujar Bob.