General Motors Terpuruk di Cina: Rugi Miliaran Dolar!

Pabrik SAIC GM di Cina. (Ren Yong/SOPA Images/Sipa USA)
SHANGHAI, AVOLTA – General Motors (GM) tengah menghadapi tantangan besar di pasar otomotif Cina. Raksasa otomotif asal Amerika Serikat (AS) ini mengalami kemunduran signifikan, terutama akibat persaingan ketat dengan pabrikan lokal di segmen kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Kerugian GM di Cina Mencapai Miliaran Dolar
Berdasarkan laporan keuangan Desember 2024, GM memperkirakan biaya penyesuaian bisnisnya di Cina mencapai 5 miliar dolar AS (setara Rp78 triliun) untuk pemutusan aset dan restrukturisasi.
Pada kuartal terakhir 2024, GM mencatat kerugian bersih hampir 3 miliar dolar AS (sekitar Rp46 triliun), yang sebagian besar disebabkan oleh biaya restrukturisasi di Tiongkok. Hal ini menunjukkan tekanan besar yang dihadapi perusahaan dalam mempertahankan daya saingnya di pasar terbesar dunia tersebut.
CEO GM: Pasar Cina Didominasi Perang Harga
CEO GM, Mary Barra, dalam sebuah diskusi panel baru-baru ini menyoroti penyebab utama kemunduran bisnis GM di Cina. Ia menyebutkan bahwa persaingan dengan lebih dari 100 produsen otomotif dalam negeri menjadi semakin sulit karena perang harga yang diperburuk oleh subsidi pemerintah Cina.
“Dengan lebih dari 100 produsen otomotif dalam negeri yang masuk ke pasar, sebagian besar dari mereka masih mengalami kerugian. Ini telah menjadi perlombaan menuju harga terendah yang diperburuk oleh subsidi dari pemerintah,” ujar Barra.
GM Terlambat Merespons Tren Kendaraan Listrik
Barra juga mengakui bahwa GM terlambat dalam merespons pergeseran ke kendaraan listrik di Cina. Hal ini berdampak besar terhadap penjualan dan kondisi finansial perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.
Padahal, satu dekade lalu GM masih menikmati keuntungan besar di pasar Cina, dengan dividen tahunan mencapai 2 miliar dolar AS (sekitar Rp31 triliun) bagi para investornya. Merek seperti Buick dan Chevrolet mendominasi pasar Tiongkok, dan GM bahkan menjual lebih banyak kendaraan di Cina dibandingkan di negara asalnya.
Persaingan Ketat dengan Pabrikan Lokal dan Tesla
Pasar kendaraan listrik di Cina saat ini didominasi oleh pabrikan lokal seperti BYD, Nio, dan XPeng, serta pemain global seperti Tesla. GM yang terlambat beradaptasi dengan tren EV kini harus berjuang keras untuk mendapatkan kembali pangsa pasarnya.
Masa Depan GM di Pasar Cina
Untuk bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat, GM perlu menerapkan strategi baru, termasuk berinvestasi lebih agresif di sektor EV, mempercepat inovasi, dan menawarkan kendaraan dengan harga yang lebih kompetitif.
Apakah GM masih memiliki peluang untuk bangkit di Cina? Atau justru harus mengurangi kehadirannya di pasar ini? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar!