Dinilai Lamban, DPR Minta Dirut IBC Dicopot

Chief Executive Officer of Indonesia Battery Corporation Toto Nugroho interviews at his office in Jakarta, Indonesia, February 24, 2023. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
JAKARTA, AVOLTA – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menilai Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho lamban dalam mengembangkan perusahaan. Selama tiga tahun menjabat tidak ada pergerakan signifikan, terlebih mengenai pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik.
Maka dari itu, Mulyanto mengusulkan kepada para pemegang saham perusahaan IBC, yang terdiri dari Pertamina, PLN, MIND-ID, dan Antam untuk mengganti Toto.
“Karena tidak cukup membawa kemajuan yang berarti bagi perusahaan setelah bekerja lebih dari tiga tahun,” kata Mulyanto dikutip laman dpr.go.id, Sabtu (15/4/2023).
Menurut dia, selama Toto menjabat menjadi Dirut IBC hanya membuat kajian yang menelan biaya hampir Rp 100 miliar untuk membayar konsultan. Namun, upaya dari kajian tersebut tidak menghasilkan kemajuan yang nyata untuk perusahaan.
Faktor lain lanjut Mulyanto, Toto diragukan karena sebelumnya dia menjabat sebagai Dirut Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Perusahaan Migas berbasis di Singapura ini sempat membuat heboh, dan akhirnya diusulkan untuk dibubarkan oleh Tim Pemberantasan Mafia Migas.
Maka dari itu, dia khawatir perusahaan IBC yang menjadi salah satu tombak Indonesia dalam mengembangkan Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET) dipimpin oleh orang seperti Toto.
“Masak Dirut perusahaan yang bermasalah serta bikin gempar dunia Migas nasional, yang akhirnya dibubarkan oleh Tim Pemberantasan Mafia Migas malah diangkat lagi sebagai Dirut IBC yang sangat strategis dalam mendukung pengembangan EBET nasional. Ini mengkhawatirkan masa depan energi hijau kita,” ujar dia.