Gaikindo Bilang Mobil ICE Dominan Ketimbang Listrik

Proses pengecatan bodi Toyota Kijang Innova Zenix di pabrik TMMIN, Karawang. (TMMIN)

JAKARTA, AVOLTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melalui Ketua I Jongkie Sugiarto mengatakan, bahwa peminat mobil bermesin konvesional alias internal combustion engine (ICE) masih tinggi, ketimbang mobil bertenaga listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV).

“Peminat mobil konvesional dengan bahan bakar bensin saat ini juga masih tinggi, sehingga pasarnya masih potensial,” ujar Jongkie ketika dimintai tanggapan mengenai insentif untuk mobil listrik dari pemerintah, belum lama ini.

Jongkie menjelaskan, dengan adanya insentif yang akan diberikan pemerintah maka tidak serta merta para produsen otomotif langsung berinvestasi dan memproduksi mobil listrik di dalam negeri. Sebab, membutuhkan biaya yang sangat besar untuk menamnbah model produksi.

“Biaya produksi mobil listrik masih lebih mahal dibandingkan mobil bermesin bensin. Ini juga yang menjadikan harga jual mobil listrik masih mahal,” tutur Jongkie.

Perlu diketahui, mulai 1 April 2023 pemerintah rencananya akan mengumumkan petunjuk teknis terkait pemberian insentif mobil listrik.

Kabarnya, pemerintah akan memberikan potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen, dan untuk 35.900 unit mobil listrik hingga akhir tahun 2023.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )