Moeldoko Sebut Indonesia Bisa Jadi Pemasok EV Global

DFSK siap produksi mobil listrik di Indonesia (Ist)

JAKARTA, AVOLTA – Sejumlah investor asing sudah mulai melirik Indonesia untuk menjadikan basis produksi komponen kendaraan listrik. Paling banyak dari sektor baterai, seperti perusahaan LG, Contemporary Amperex Technology Co (CATL) dari China, BritishVolt dari Inggris, dan Foxconn dari Taiwan.

Kondisi tersebut diyakini akan terus berkembang karena Indonesia memiliki kemampuan dan didukung oleh sumber daya alam yang memadai. Demikian dikatakan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko di Jakarta belum lama ini.

Dia meyakini Indonesia berpotensi menjadi rantai pasok komponen kendaraan listrik secara global, karena sudah mampu memproduksi seperti baterai dan dinamo untuk mobil dan motor listrik.

“Saya lihat industri lokal kita sudah siap untuk memproduksi dengan jumlah besar. Ini modal kita untuk bisa menjadi rantai pasokan komponen kendaraan listrik secara global,” ujar Moeldoko.

Konversi Vespa lawas jadi motor listrik. (Motorplus)

Namun, untuk menjadi pemasok komponen kendaraan listrik tentu tidak mudah. Menurut dia di Asia, Indonesia harus bersaing dengan Cina yang sudah lebih dulu memulai perkembangan kendaraan listrik.

Maka dari itu, pemerintah saat ini terus mempercepat pembangunan ekosistem kendaraan listrik agar bisa segera ikut menjadi pemain dalam industri kendaraan listrik di skala global.

“Pembangunan ekosistem kendaraan listrik ini dari hulu sampai hilir sehingga semua terintegrasi. Tentunya pemerintah akan bersinergi dengan swasta,” ujar Moeldoko.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu pernah mengatakan, bahwa 60 persen kendaraan listrik dunia akan bergantung pada ekosistem baterai terintegrasi Indonesia.

Sebab, sebagian besar sumber daya buat pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik ada di Indonesia, seperti nikel, tembaga, bauksit, dan timah. Meski begitu, Indonesia masih kekurangan litium.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )