Masyarakat Belum Percaya pada Kendaraan Listrik

Ilustrasi colokan cas mobil listrik Honda e. (Honda)

JAKARTA, AVOLTA – Pemerintah Indonesia sedang berusaha untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik dengan berbagai cara, termasuk menyiapkan insentif. Namun, ternyata masyarakat belum sepenuhnya percaya pada mobil dan sepeda motor listrik.

Menurut Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Danto Restyawan , permasalahan terbesar kendaraan listrik di Indonesia saat ini adalah kepercayaan masyarakat. Bukan soal infrastruktur yang belum memadai sekarang ini.

“Kalau infrastruktur ke depan bisa terus berkembang, tapi sekarang itu masyarakat belum sepenuhnya percaya menggunakan kendaraan listrik,” ucap Danto belum lama ini di Jakarta.

Faktor lain yang menjadikan populasi kendaraan listrik tidak banyak, yaitu karena harga jual masih tinggi sehingga kemampuan atau daya beli masyarakat belum sanggup di level itu untuk mobil dan motor listrik.

Presiden Jokowi mencoba menyupir Mitsubishi Mini Cab EV di GIIAS 2021, (17/11/2021). (dok Sekertariat Presiden)

Menyoal infrastruktur, kata dia ke depan juga akan ada kebijakan-kebijakan baru yang mendorong tempat pengisian daya baterai kendaraan listrik.

“Kalau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) segala macam enggak jadi masalah, itu akan tumbuh. Ke depannya secara berkala akan ada kebijakan yang mewajibkan setiap kantor pemerintahan untuk memiliki charging station,” kata Danto.

Danto juga menilai sejumlah masyarakat juga belum percaya terhadap nilai jual kembali mobil dan motor listrik, seperti yang dijanjikan dari kendaraan konvensional.

“Jadi gini, mobil-mobil biasa itu kan masyarakat beli dan nilai jual kembalinya ada. Kalau kendaraan listrik mereka masih gamang, masih ada nilai jual atau tidak, masyarakat kita itu kan seperti itu,” ucap Danto.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )