Pabrik Chery di Indonesia Jadi Basis Produksi Setir Kanan

Chery resmikan pabrik super untuk produksi mobil listrik (Carnewschina)

JAKARTA, AVOLTA – Chery Sales Indonesia memang sudah mulai menjual model Tiggo Pro Series di Tanah Air. Namun, mobil yang diniagakan oleh pabrikan asal Cina ini, masih berstatus SKD atau semi knocked-down.

Masuk ke pasar Tanah Air, Chery menggandeng PT Handal Indonesia Motor untuk melakukan perakitan modelnya untuk pasar domestik. Produk tersebut, adalah Chery Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro yang secara resmi diluncurkan pada November 2022.

“Kami sewa pabrik selama tiga tahun, sambil berjualan dan mempelajari pasar setir kanan lain berapa potensinya. ketika sudah dapat langsung segera investasi di Indonesia, bangun pabrik,” jelas Vice Presiden PT Chery Sales Indonesia, Harry Komara, di jakarta, kamis (27/1/2023).

Lebih lanjut Harry menjelaskan terkait investasi Chery di Tanah Air. Hal tersebut, bermula dari kunjungan Presiden Joko Widodo, dan juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.

Chery Mulai Produksi Perdana Tiggo Series di Indonesia (ist)

“Dari Chery Internasional, dan kami di Chery Indonesia ditunjuk sebagai basis produksi setir kanan (Indonesia). Karena dalam menentukan (basis produksi), punya pilihan ketat, yaitu Thailand dan Indonesia,” tambah Harry.

Meskipun Thailand bergerak lebih agresif, namun Chery lebih memilih Indonesia dengan pertimbangan material yang tersedia untuk mendukung kendaraan elektrifikasi, seperti nikel yang memang ada di negara ini.

“Dari sisi Chery berpikir, Cina produksi mobil sudah 20 tahun setir kiri, untuk konsumsi negara mereka sendiri dan ekspor dengan jumlah besar. Baru dua tahun ini mereka melihat setir kanan, negara mana yang bnerpotensi untuk setir kanan, seperti Afrika Selatan, termasuk Indonesia dan seterusnya,” tegas harry.

Sementara itu, bersamaan dengan masuk ke pasar Indonesia, dengan berjualan dan melihat potensi pasar setir kanan lainya, seperti Afrika Selatan, Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan juga Indonesia. Kemudian, terdapat juga Australia dan Selandia Baru.

“Sehingga selama tiga tahun awal berjalan, secara paralel karena bangun pabrik kan tidak seminggu atau sebulan, dan jika perhitungan dapat, dan sudah dapat pasar. karena jika hanya untuk pasar Indonesia, tidak balik modal sehingga butuh negara setir kanan lain (ekspor),” pungkasnya.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )