Grup Astra Cetak Keuntungan Rp 2,2 Triliun Kuartal I/2022

Jejeran Unit Produksi Daihatsu bermerek Toyota di Fasilitas Vehicle Logistic Center, Sunter siap ekspor ke mancanegara. (ADM)

JAKARTA, AVOLTA –  Kondisi ekonomi yang terus membaik akibat pandemi Covid-19, tentu saja berpengaruh terhadap industri otomotif. Keadaan tersebut, juga membawa keberkahan bagai salah satu raksasa grup bisnis kendaraan terbesar di Indonesia, PT Astra International Tbk.

Dari data yang dilihat Avolta, pendapatan bersih konsolidasian Grup pada kuartal I/2022 sebesar Rp 71,9 triliun atau meningkat 39% dibandingkan periode yang sama pada 2021.

Laba bersih Grup meningkat 84% menjadi Rp 6,9 triliun, mencerminkan kinerja yang lebih baik dari semua bisnis Grup, khususnya, divisi alat berat dan pertambangan, otomotif, jasa keuangan, serta agribisnis.

Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra menjelaskan, grup membukukan kinerja yang baik pada kuartal I/2022, yang didukung oleh pemulihan ekonomi domestik dan harga komoditas yang lebih tinggi.

“Meskipun situasi pandemi telah membaik, Grup diperkirakan akan terus menghadapi ketidakpastian dari Covid-19 dan tantangan eksternal lainnya. Namun demikian, didukung oleh posisi keuangannya yang kuat, Grup berada pada posisi yang tepat untuk mencari peluang bisnis baru guna mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan,” jelas Djony.

Sementara itu, terkait sektor otomotif secara detail, laba bersih divisi otomotif Grup meningkat 56% menjadi Rp 2,2 triliun, yang mencerminkan peningkatan volume penjualan.

Veloz menjadi penyumbang ekspor terbesar Toyota dari Indonesia, sejak 2022. (TMMIN)

Penjualan mobil nasional meningkat 41% menjadi 264.000 unit pada kuartal I/ 2022 (sumber: Gaikindo), di mana beberapa produk mendapatkan insentif sementara pajak penjualan barang mewah.

“Penjualan mobil Astra meningkat 44% menjadi 142.000 unit dengan pangsa pasar meningkat dari 53% menjadi 54%. Selama kuartal ini, telah diluncurkan 17 model baru dan 5 model revamped,” ucap Djony.

Sedangkan penjualan sepeda motor secara nasional menurun 2% menjadi 1.263.000 unit pada kuartal I/ 2022 (sumber: Kementerian Perindustrian). Penjualan sepeda motor Honda menurun 6% menjadi 952.000 unit, yang disebabkan oleh masalah pasokan semikonduktor.

Pangsa pasar juga mengalami penurunan. Selama kuartal ini, telah diluncurkan satu model baru dan enam model peremajaan.

Bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 37% menjadi Rp225 miliar pada kuartal pertama2022, terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari segmen pabrikan, pasar suku cadang pengganti dan ekspor.

 

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus (0 )