Tarif PPnBM Didiskon, Penjualan Nissan Livina di Maret Malah Melorot
Jakarta, Avolta – Mobil kembaran Mitsubishi Xpander – yang dipasarkan oleh PT Nissan Motor Distribution Indonesia – yakni Nissan Livina, adalah salah satu mobil kategori di bawah 1.500cc yang berhak mendapatkan relaksasi perpajakan berupa diskon tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Sesuai dengan ketentuan pemerintah, insentif ini mulai berlaku 1 Maret.
Berdasar ketentuan itu pula, insentif diberikan dalam tiga periode. Untuk periode pertama -berlangsung Maret hingga Mei – besaran diskon tarif mencapai 100%, sehingga tarif PPnBM mobil yang mendapatkannya – termasuk Nissan Livina – saat itu menjadi 0%. Periode kedua, akan berlangsung Juni – Agustus dengan besaran diskon 50% alias tarif menjadi 50% dari tarif yang dikenakan semula.
Periode ketiga, yang akan berlangsung September hingga Desember nanti, besaran potongan tarif yang diberikan sebesar 25%. Artinya, selama periode tersebut tarif PPnBM menjadi 75% dari tarif yang berlaku sebelumnya.
Anehnya, meski mendapatkan fasilitas potongan tarif PPnBM hingga 100%, penjualan Nissan Livina ke konsumen (ritel) di bulan Maret bukan menanjak. Dia malah mencatatkan penjualan yang menyusut, meski penyusutan itu tak terlalu besar.
Data yang dihimpun Avolta dari catatan penjualan ritel yang dilaporkan ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, di bulan Maret itu penjualan ritel yang dibukukan Nissan Livina hanya 898 unit. Padahal, di Februari dan Januari masih sebanyak 929 unit dan 1.135 unit.
Kinerja penjualan Livina ini berkebalikan dengan mobil-mobil lain satu kategori dan sekelas dengannya. Toyota Avanza misalnya, di bulan Maret itu naik menjadi 7.625 unit dari bulan sebelumnya yang sebanyak 1.504 unit.
Mitsubishi Xpander juga demikian naik menjadi 2.107 unit dari 1.306 unit. Ertiga, naik menjadi 1.299 unit dari 345 unit, dan Daihatsu Xenia yang naik dari 529 unit di Februari menjadi 1.077 unit pada Maret. (Die/Ara)