Highway Hypnosis Syndrome, Penyebab Kecelakaan di Tol

JAKARTA, AVOLTA – Kasus kecelakaan di jalan tol masih sering terdengar. Banyak alasan yang bisa menyebabkan hal tersebut terjadi, mulai dari faktor kendaraan, kondisi pengemudi, dan juga faktor lingkungan sekitar.

Namun, kecelakaan sering terjadi akibat supir mengalami kelelahan atau mengantuk. Terlebih, jika melewati jalan bebas hambatan yang lurus bahkan tanpa gangguan atau tidak dalam kondisi macet. Kemudian, muncul istilah sindrom highway hypnosis syndrome atau sederhananya kelelahan saat berkendara.

Melansir Thoughtco.com, ditulis Jumat (4/2/2022), pengemudi biasanya mengalami kondisi trace atau berpikiran kosong saat melewati jalanan lurus, dan jika dibiarkan berpotensi membuat pengendara tertidur. Namun, ada cara untuk mencegah terjadinya hal tersebut, seperti mendengarkan lagu dan bernyanyi di dalam mobil agar tetap terjaga.

Selain itu, lebih baik lagi ketika ada orang lain untuk diajak mengobrol atau berbincang saat berkendara. Kemudian, pengemudi juga bisa mengatur posisi duduk berulang kali. Tak hanya untuk menjaga tetap terjaga, hal ini pun dapat membuat badan tidak kaku akibat mengemudi terlalu lama.

Jika cara-cara tersebut tak terlalu berhasil, pengemudi wajib menepi dan beristirahat sejenak untuk menyegarkan mata dan pikiran.

Sementara itu, Sony Susmana dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) menjelaskan lebih lanjut jika kondisi mengantuk memang yang sering terjadi, dan tentunya sangat berisiko pengemudi mengalami kecelakaan. “Kuncinya kondisi fit bagi pengemudi, itu tidur cukup. Tanpa itu, melakukan aktifitas sifatnya sementara. Tidur harus 6 sampai 7 jam,” jelas Sony.

Pengemudi harus tetap fokus selama dalamn perjalanan. Pasalnya, ketika sudah mengemudi satu jam, biasanya kondisi pengemudi sudah turun. Karena itu, penting untuk memikirkan aktifitas selama perjalanan, agar konsenstrasi tetap terjaga.

“Lakukan hal yang bisa bikin tetap fokus, misalkan banyak minum air putih untuk memperlancar sirkulasi daerah. Asupan makan bergizi, misalkan buah seperti pisang dan apel. Itu penting. Begitu juga saat di jalan, setiap satu jam, buka kaca agar sirkulasi udara berganti, itu bisa membantu tetap fokus,” tambah Sony.

Mengemudikan mobil yang ideal itu maksimal tiga jam, dan tidak boleh lebih. Setelah itu, segera beristirahat. Tidak perlu lama, 30 menit saja sudah cukup untuk mengembalikan kondisi badan.

Ketika beristirahat, saat lima menit pertama gunakan untuk olahraga ringan, menghirup udara. Jika memang sudah mengantuk sekali, dan tidak dapat tertahankan lebih baik tidur.

“tidur 45 sampai 1 jam cukup. Tapi, idealnya harus tidur berkualitas, dengan badan rata. Sebaiknya cari musholah atau masjid. Tidur di mobil bisa, tapi tidak optimal,” pungkasnya.

 

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )