Mustahil Padamkan Kebakaran Baterai EV Pakai APAR Biasa

JAKARTA, AVOLTA – Kendaraan listrik yang terbakar ternyata apinya tidak bisa dipadamkan begitu saja oleh alat pemadam api ringan (APAR) biasa, butuh spesifikasi khusus karena tingkat kepanasannya berbeda.

CEO PT FAST Willy Hadiwijaya mengatakan, penanganan api yang berasal dari kebakaran baterai lithium kendaraan listrik ternyata kurang efektif bila hanya menggunakan APAR biasa.

“APAR itu sudah jelas judulnya alat pemadam api ringan, sementara api biasa bisa melahap dalam 10 detikan saja. Apa lagi api yang berasal dari baterai kendaraan listrik itu sudah tidak ada yang di bawah 1.600 derajat celsius,” kata Willy di Jakarta belum lama ini.

Menurut Willy, api yang muncul dari kebakaran baterai lithium terhitung masuk semua kelas, sehingga pemadamannya tidak bisa menggunakan cairan biasa. Sementara lithium fire killer menggunakan water base.

“APAR merah yang umum kita jumpai itu biasanya menggunakan powder atau bubuk, itu untuk tipe api ABC. Jadi kelas api itu banyak ada yang A, B, C, sampai K, bahkan di Amerika itu ada kelas EV,” tutur Willy.

Selain itu, jika pada mesin diesel dikenal dengan istilah ‘diesel runaway’, maka pada kasus baterai kendaraan listrik ada yang namanya ‘thermal runaway’ saat terjadi kebakaran yakni api dapat terus muncul selama masih ada daya listrik meski berusaha dipadamkan dengan cara disiram atau direndam di air biasa.

“Masalahnya ketika baterai sudah terbakar itu cara memadamkannya tidak gampang, bahkan ada mobil listrik yang terbakar, itu dimasukkan ke dalam air sungai dan itu masih nyala,” ujar dia.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )