Yamaha Tahan Jualan Motor Listrik, Siapkan Motor Biofuel
TOKYO, AVOLTA – Yamaha dikabarkan berencana untuk membawa sepeda motor berbahan bakar biofuel ke Asia, dalam waktu dekat. Dengan begitu, pabrikan asal Jepang ini, akan lebih berhati-hati dalam menjual motor listrik di wilayah tersebut.
Disitat Asia Nikkei, Selasa (12/4/2022), bahan bakar biofuel yang dimaksud pabrikan berlambang garpu tala ini, terbuat dari bensin, etanol, dan bahan energi terbarukan lainnya. Sementara itu, penggunaannya di roda dua, dipandang sebagai langkah menuju dekarbonisasi.
“Meskipun kami mungkin harus menyesuaikan beberapa spesifikasi, mesin pembakaran internal saat ini akan bekerja apa adanya, bahkan ketika tangki diisi dengan biofuel,” jelas Presiden Yamaha Motor, Yoshihiro Hidaka.
Yamaha sendiri, telah menjual beberapa motor sport berbahan bakar biofuel ini di Brasil, dan mengatakan akan segera meluncurkan model serupa di negara-negara seperti India dan Indonesia.
Sedangkan Hidaka menyebutkan, pasar Asia menyumbang sekitar 80 persen dari penjualan Yamaha. Sebagai bagian dari strategi elektrifikasi, jenama Matahari Terbit ini berencana untuk memperkenalkan lebih dari 10 motor listrik di seluruh dunia pada 2024.
Namun, Hidaka mengatakan, Yamaha tidak akan terburu-buru untuk meluncurkan semua jenis motor listrik di kawasan Asia. Pasalnya, di beberapa negara pasokan listriknya tidak terlalu stabil dan hal tersebut bisa membuat adopsi kendaraan listrik secara luas menjadi sulit.
“kita akan mulai dengan model emisi rendah, seperti sepeda motor berbahan bakar biofuel, dan secara bertahap memperluas jajarannya,” tegas Hidaka.
Meski tantangan tetap ada dalam hal infrastruktur produksi dan pasokan bioetanol, Hidaka melihat pengembangan motor dengan bahan bakar biofuel ini tetap menjanjikan. “Kami telah mendengar bahwa pemerintah India sangat antusias dengan biofuel yang dapat mengurangi emisi CO2,” katanya.
Sebagai informasi, Yamaha telah berdiskusi dengan toyota untuk pengembangan mesin hidrogen. Cara kerja mesin hidrogen, mirip dengan internal combustion engine (ICE), tapi mampu mengeluarkan hampir nol emisi karena yang dibakar adalah hidrogen, bukan bahan bakar dari fosil.