Imbas Perang Dagang, Tesla Berhenti Jual Model S dan X di Cina

Mobil listrik Tesla Model S tahun 2013. (Motortrend)

JAKARTA, AVOLTA – Tesla dikabarkan telah berhenti menerima pemesanan untuk model S dan X di Cina. Kedua model tersebut, merupakan produk yang masih diimpor dari Amerika Serikat, dan belum diproduksi lokal di Tiongkok.

Menurut laporan Bloomberg, halaman website resmi Tesla di Negeri Tirai Bambu, tidak lagi menampilkan pilihan tombol pemesanan langsung kedua model listrik tersebut. Sebagai gantinya, konsumen hanya diberikan pilihan untuk berlangganan pembaruan atau subscribe for updates.

Langkah ini diduga berkaitan dengan minimnya permintaan serta tantangan kompetitif yang semakin kuat dari produsen mobil listrik lokal seperti BYD dan Nio.

Model S dan X memang bukan tulang punggung penjualan Tesla di Cina. Kedua model ini dijual dengan status impor dari Negeri Paman Sam, dan pastinya memiliki harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan Model 3 dan Y yang diproduksi secara lokal.

Sebagai gambaran, Tesla Model S dibanderol mulai dari 698.900 yuan atau sekitar Rp1,56 miliar, sedangkan Model X dimulai dari 738.900 yuan atau setara Rp1,65 miliar. Harga yang tinggi ini membuat daya saingnya semakin lemah di pasar domestik yang sangat sensitif terhadap harga.

Tesla Model X. (Tesla)

Selain itu, Langkah ini terjadi setelah Tiongkok mengumumkan kenaikan tarif impor untuk semua barang dari AS menjadi 125%, mulai 12 April. Sebelumnya, bea masuk hanya 20%.

Hingga saat ini, pihak Tesla belum memberikan pernyataan resmi mengenai apakah penghapusan tombol pemesanan ini bersifat sementara atau permanen.

Namun, perubahan ini jelas menunjukkan bahwa perusahaan sedang mengevaluasi kembali strategi penjualan kendaraan impornya di tengah tekanan pasar yang meningkat.

CATEGORIES
TAGS