Mau Produksi Dcab di Indonesia Wajib Insentif

JAKARTA, AVOLTA – Pemerintah, melalui Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita meminta pabrikan untuk bisa melakukan produksi pikap kabin ganda alias DCab atau kabin ganda di Indonesia, dan mengalihkannya dari Thailand.

Pernyataan tersebut, kemudian ditanggapi oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) dan juga PT Toyota Astra Motor (TAM) sebagai salah dua pabrikan yang cukup banyak menjual pikap kabin ganda, dan masih diimpor secara utuh alias CBU dari Negeri Gajah Putih.

Dijelaskan Kepala Operasional Bisnis & Strategi PT IAMI, Attias Asril, pemerintah perlu memberikan insentif yang tepat agar dapat mewujudkan permintaannya untuk pabrikan bisa produksi truk kabin ganda secara lokal.

“Pastinya harus ada kompensasi atau insentif pendukung, kalau tidak, dan kalau (hanya) apa adanya seperti sekarang, ‘pindahkan semua pabriknya’ mungkin berat,” ujar Attis, dikutip dari Antara, Minggu (24/3/2024).

Sedangkan menurut Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmi Suwandy, mengatakan ada beberapa faktor penyebab masih diimpornya truk kabin ganda ke Indonesia, Permasalah utamanya, adalah pasar Indonesia yang terlalu berpusat dengan mobil penumpang tiga baris.

“Produksi itu banyak faktornya, Indonesia kuat di kendaraan jenis 3-row seater (tiga baris). Itu kenapa, kita kuat di Calya, Avanza, Innova. Kalai dilihat negara manapun di ASEAN, Indonesia adalah pusat.

Sementara itu, kembali ke Attias, yang mengatakan perlu adanya perhitungan lebih dalam terkait pemindahan produksi truk kabin ganda dari Thailand.

“Gambarannya begini, pasarnya seberapa besar? pemain yang bermain di situ berapa? jadi dalam setahun itu berapa masing-masing kalau dibagi rata? Kalau dipindahkan, dengan hanya segitu, harganya akan jadi mahal apa enggak? Supaya terjangkau bagaimana? Harus ada apa? Hitung-hitungannya begitu,” pungkas Attias.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )