Ekosistem Ideal Mobil Listrik, Butuh 1 SPKLU Setiap 250 Km

JAKARTA, AVOLTA – Pemerintah terus mempersiapkan infrastruktur untuk mendukung percepatan elektrifikasi kendaraan bermotor di Indonesia. Salah satu bentuknya, yaitu terus menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk mobil dan sepeda motor berbasis baterai melakukan pengisian daya.

Dalam membangun tempat pengisian daya kendaraan listrik ini, pemerintah juga membuka kesempatan kepada pihak swasta untuk ikut investasi SPKLU. Upaya ini dilakukan sehingga ketika volume mobil dan motor listrik semakin besar, tidak kesulitan untuk melakukan pengecasan baterai.

Menurut Vice President Pengembangan Teknologi PLN Trihadimasyar, pihaknya sudah memiliki peta jalan untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dan SPKLU.

“Kebutuhan untuk charging station itu dengan rasio 10 kendaraan listrik akan ditangani oleh satu SPKLU. Total kebutuhan nasional ini bukan hanya yang akan dibangun oleh PLN, tetapi juga oleh badan usaha lainnya,” ungkap Trihadimasyar, dalam webinar Accelerating Battery-Electric Vehicles: Indonesia National Workshop belum lama ini.

Menurut dia, nantinya keperluan level dari SPKLU yang dibutuhkan, yaitu fast charging dan medium charging.

“Jadi secara nasional kita melihat peta jalan pertumbuhan kendaraan listrik pada 2030 itu sekitar 254.181 unit dengan jumlah SPKLU 24.720 unit,” ujar Tri.

Selain akan membangun secara mandiri, juga akan menggandeng pihak ketiga untuk menciptakan ekosistem bagi pembangunan dan mempercepat penyebaran SPKLU secara nasional.

“Kita akan memperbanyak SPKLU di mana konsep kita maksimal sekitar 250 Km harus ada SPKLU yang bisa melayani para pengguna kendaraan listrik tersebut,” tutur Tri.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )