Insentif PPnBM Habis, Penjualan Mobil Semoga Bisa Stabil

Jejeran Unit Produksi Daihatsu bermerek Toyota di Fasilitas Vehicle Logistic Center, Sunter siap ekspor ke mancanegara. (ADM)

JAKARTA, AVOLTA – Diskon Pajak Penjualan atas Barang mewah (PPnBM) akan berakhir pada September 2022. Namun, pemerintah sepertinya tidak ada tanda-tanda untuk melakukan perpanjangan pemberian relaksasi untuk industri otomotif Tanah Air tersebut.

Ketika diskon PPnBM ini berakhir, diharapkan penjualan mobil secara nasional tetap stabil, sehingga tetap bisa mencapai target yang dicanangkan oleh Gabungan Industri kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy mengatakan, pelaku otomotif sangat menikmati berkah relaksasi PPnBM ini, karena memang permintaan melonjak pada semester 2 pada 2021 lalu.

Stimulus PPnBM ini, memang sudah bergulir sejak 2021, meskipun skema dan pemberian diskonnya berbeda antara 2021 dan 2022.

“Tahun ini tidak ada PPnBM, tetapi diharapkan market kita bisa stabil agar pada akhir tahun pasar otomotif naik di atas 900 ribu unit,” ujarnya, disitat dari Bisnis.com, Sabtu (9/7/2022).

Kinerja ekspor Toyota periode kuartal I/2022 mencatatkan volume terbesar sepanjang sejarah. (TMMIN)

Lanjut Anton, untuk semester pertama 2022 ini, pasar otomotif secara nasional cukup baik. Bahkan, pertumbuhannya sebesar 23% meskipun terkendala beberapa faktor eksternal seperti inflasi dan ancaman resesi.

Bahkan, Toyota sendiri tumbuh di angka tersebut, dengan pangsa pasar masih menjadi nomor satu di Indonesia.

“Hasilnya lumayan oke, dan naik dibandingkan bulan lalu. Mungkin mirip pada April, di mana saat itu lebaran. Hal ini cukup baik, jadi semester 1 2022 boleh dibilang kita lulus dengan cukup baik dari tahun lalu (tanpa menyebutkan detail penjualan dan market share Toyota),” tegas Anton.

Sementara dari PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan, pasar otomotif pada semester pertama 2022 ini mengalami kenaikan 20% dibanding periode yang sama pada 2021.

Sedangkan untuk Daihatsu sendiri, mampu mencatatkan pertumbuhan yang positif, dengan kenaikan yang lebih tinggi dibanding peningkatan pasar secara total.

“Pasar naik 20 persen, sedangkan Daihatsu (retail) 35% kenaikan. Sehingga sampai semester satu 2022, market share kita sebesar 19,5%,” tukas Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO).

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )