Uni Eropa Bersikeras Larang Jual Mobil Konvensional 2035

Ilustrasi penjualan mobil di Eropa (Reuters)

BRUSSELS, AVOLTA – Parlemen Eropa, memilih untuk mendukung larangan dari Uni Eropa (UE) untuk melarang penjualan mobil baru bermesin konvensional bensin dan diesel mulai 2035. Keputusan tersebut, sekaligus mematahkan usaha untuk melemahkan proposal terkait percepatan peralihan ke kendaraan listrik di Benua Biru.

Dilansir Reuters, Senin (13/6/2022), pemungutan suara yang dilakukan pekan lalu, untuk mendukung pilar utama dari rencana UE untuk mengurangi emisi sebesar 55% pada 2030, dari level pada 1990.

Target tersebut, membutuhkan peran dari sektor industri, energi, dan transportasi untuk menurunkan emisi secara cepat dan signifikan.

Anggota parlemen di Eropa ini mendukung proposol yang dibuat oleh para komisioner pada 2021, untuk meminta pembuat kendaraan baru 100% tak menghasilkan emisi pada 2035.

Sementara itu, sebagian pihak menginginkan target proposol tersebut sedikit diperkecil, dengan 90% memangkas emisi pada 2035, namun usaha tersebut ditolak.

Sejauh itu, proposal memang belum selesai, meskipun voting yang sudah dilakukan Parlemen Eropa memastikan sikap menjelang negosiasi ke negara anggota UE untuk pembahasan regulasi. Tujuannya, adalah untuk mempercepat peralihan Eropa ke kendaraan listrik, dan mendorong pembuat mobil untuk berinvestasi besar-besaran dalam industri elektrifikasi.

Kemudian, dibantu juga peraturan UE lainnya, yang akan mewajibkan negara-negara untuk memasang jutaan pengisian daya kendaraan listrik.

Nissan hanya jual kendaraan listrik di Eropa pada 2023 (Autoblog)

“Membeli dan mengendarai mobil tanpa emisi, akan menjadi lebih murah bagi konsumen,” kata Huitema, Ketua Pedundingan Parlemen mengenai kebijakan tersebut.

Pembuat mobil seperti Ford dan Volvo secara terbuka mendukung rencana proposal UE untuk menghentikan penjualan mobil konvensional. Volkswagen juga bertujuan untuk berhenti menjual mobil bensin dan diesel pada tahun yang sama.

Namun, berdasarkan email yang masuk ke redaksi Reuters, industri termasuk asosiasi mobil Jerman, VDA melobi anggota parlemen untuk menolak target pada 2035 itu. Menurutnya, melarang penjualan mobil bensin dan diesel masih terlalu dini, mengingat infrastruktur pengisian yang belum pasti.

“Posisi kami transparan. Ini adalah misi kami untuk mengembangkan solusi terbaik dengan semua orang yang terlibat,” ujar Juru Bicara VDA.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )