Terjun Bebas, Penjualan Mobil di Rusia Bisa Terpangkas 50%
MOSKOW, AVOLTA – Penjualan mobil di Rusia diprediksi akan turun kurang lebih 50% pada 2022. Tentu saja, alasan utamanya adalah perang.
Tapi, kendala produksi juga dialami produsen lokal Rusia terkait pasokan komponen. Demikian pernyataan dari Kementerian Perindustrian Rusia, dilansir Reuters, Minggu (13/6/2022).
“Kami melihat penurunan tajam (penjualan mobil) pada April dan Mei. Kami memperkirakan sekitar 750 ribu unit mobil akan terjual di pasar pada akhir tahun ini,” ujar Tigran Parsadanyan, Wakil Kepala Departemen Teknik Otomotif dan Kereta Api, Kementerian Perindustrian Rusia.
Lanjutnya, angka tersebut mewakili penurunan 51% dalam penjualan tahun ke tahun atau year of year (YoY).
Sementara itu, Asosiasi Bisnis Eropa (AEB) mengatakan pada akwal pekan lalu, bahwa penjualan mobil baru di Rusia pada Mei turun 83,5% dibanding periode yang sama tahun lalu, hanya menjadi 24.268 unit.
Setali tiga uang, asosiasi tersebut juga memperkirakan penjualan mobil turun setidaknya 50% tahun ini.
Selain itu, banyak produsen jiuga telah menghentikan penjualan mobil atau suku cadang ke Rusia, termasuk Audi, Honda, Jaguar, dan Porsche. Sedangkan BMW, Ford, Hyundai, Mercedes-Benz, Volkswagen, dan Volvo telah menghentikan produksi kendaraannya di negara yang tengah terlibat perang dengan Ukraina tersebut.
Selain Rusia, Ukraina juga mengalami penurunan drastis penjualan mobil sejak maret 2022 karena peperangan dari kedua negara ini.
Focus2Move melaporkan, pada Maret 2022, Ukraina hanya menjual sebanyak 546 unit atau turun 93,9%.