Rasio Kepemilikan Mobil Masih Rendah, Jadi Peluang Indonesia
JAKARTA, AVOLTA – Rasio kepemilikan mobil di Indonesia diklaim masih rendah dibanding negara di ASEAN lainnya. Meski demikian, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ini justru menjadi peluang besar untuk bisa dimanfaatkan industri manufaktur otomotif.
Berdasarkan data yang dimiliki Kemenperin, rasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia masih 99 kendaraan per 1.000 orang, padahal jumlah total penduduknya mencapai 270 juta orang.
“Berdasarkan data yang kami miliki, rasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia sebesar 99 kendaraan per 1.000 orang. 99 kendaraan per 1.000 orang, ini out of 270 juta orang,” ungkap Agus Gumiwang seperti dikutip Antara, Rabu (29/6/2022).
Agus melanjutkan, untuk Brunei Darussalam yang penduduknya hanya 2 juta orang, rasio kepemilikan kendaraan mencapai 805 kendaraan per 1.000 orang. Sementara Malaysia, dengan sekitar 30 juta penduduk, rasio kepemilikan kendaraan mencapai 450 kendaraan per 1.000 orang.
Selanjutnya, rasio kepemilikan kendaraan di Thailand sebesar 275 kendaraan per 1.000 orang dengan total penduduknya yang hampir 70 juta orang.
“Rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia yang masih rendah itu menunjukkan potensi yang luar biasa bagi industri otomotif di Indonesia,” tutur Agus.
Sejalan dengan target untuk masuk dalam jajaran 10 negara dengan ekonomi terbesar dunia, Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita diharapkan akan bisa naik sehingga akan tercipta calon pembeli kendaraan baru.
“Artinya juga, akan tercipta calon-calon pembeli kendaraan bermotor baik itu roda empat atau roda dua di Indonesia yang jauh lebih banyak dari negara tetangga,” ungkap dia.