Porsi Penjualan Mobil Listrik Dunia Capai 33% pada 2028
JAKARTA, AVOLTA – Penjualan mobil listrik secara global, diprediksi mampu mencakup hingga 33% pada 2028 dan mencapai 54% pada 2035, terhadap total penjualan kendaraan global.
Alasannya, karena dipengaruhi oleh permintaan meningkat di sebagian besar pasar utama, demikian disampiakan konsultan AlixPartners, disitat Reuters, Kamis (23/6/2022).
Padahal, jika dilihat dari tahun lalu, kendaraan listrik hanya menyumbang kurang dari 8% dari seluruh penjualan mobil secara global. Bahkan, hingga kuartal satu 2022, kendaraan listrik hanya berkontribusi di bawah 10%.
Sementara itu, untuk mendukung permintaan pembuat dan pemasok saat ini berharap untuk investasi setidaknya US$526 miliar untuk kendaraan listrik dan baterai pada 2022 hingga 2026. Demikian bunyi pernyataan resmi dari AlizPartners, dalam pengarahan Global Automotive Outlook tahunannya.
Angka yang telah disebutkan tersebut, naik lebih dari dua kali lipat dari perkiraan investasi kendaraan listrik dan baterai selama lima tahun ke depan, atau dari 2020 hingga 2024, sebesar US$234 miliar.
Mark Wakefield, Managing Director AlixPartners mengatakan, saat ini industri masih menghadapi tantangan ekonomi dan rantai pasok selama transisi dari kendaraan konvensional menuju listrik.
“Transisi akan membutuhkan perubahan drastis di model operasi, bukan hanya pabrik dan manusia, tetapi seluruh cara kerja,” ujarnya.
Beberapa perusahaan otomotif sendiri, akan mendapatkan manfaat dari memisahkan bisnis kendaraan konvensional alias internal combasition engine (ICE) dengan listrik.
Bahan baku untuk kendaraan listrik juga saat ini lebih dari dua kali lipat dibandingkan kendaraan konvensional. Perbedaannya, US$ 8.255 per unit untuk kendaraan listrik dengan US$3.662 per unit untuk kendaraan konvensional.
Transisi kendaraan ICE ke kendaraan listrik akan membebani produsen dan pemasok dengan total nilai US$ 70 miliar pada 2030, menurut Elmar Kades, Managing Director AlixPartners lainnya, termasuk kebangkrutan dan restrukturisasi.
AlixPartner sendiri melihat kendala rantai pasok akan terus berlanjut hingga 2024, dan memperkirakan total penjualan kendaraan global turun menjadi 79 juta unit pada 2022, sebelum naik menjadi 95 juta unit pada 2024.