Penjelasan Mengapa Harga Mobil Listrik Mahal

Ilustrasi, pengecasan baterai mobil listrik – dok.European Commision

JAKARTA, AVOLTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan penjelasan terkait harga kendaraan bermotor listrik berbasis baterai masih mahal, jika dibandingkan dengan bermesin konvesional.

Kepala Subdirektorat Industri Alat Transportasi IMATAP, Kementerian Perindustrian Dodiet Prasetyo menjelaskan, yang mempengaruhi harga kendaraan listrik menjadi mahal, yaitu penggunaan komponen baterai.

“Jadi yang paling utama, mahal karena komponen baterainya yang sekarang ini mahal, jadi harga mobil listrik otomatis menjadi lebih mahal,” ungkap Dodiet saat diskusi tentang mobil listrik di Jakarta, Rabu (20/4/2022).

Menurut dia, Kementerian Perindustrian, mengutip data Bloomberg NEF dengan pembulatan, menjelaskan lebih dari separuh atau sekitar 51%  harga baterai listrik dipengaruhi oleh material katoda, yang menentukan kapasitas dan daya.

Katoda biasanya terdiri dari lithium, nikel, kobalt dan mangan. Anoda, yang terbuat dari grafit, menyumbang 12% terhadap harga baterai. Sementara itu, komponen separator, yang memisahkan katoda dengan anoda, menyumbang 7%.

Komponen elektrolit, yang membawa ion lithium dari katoda ke anoda, menyumbang 4%  dan tempat baterai (housing), biasanya terbuat dari baja atau aluminium, sebesar 3%.

Biaya terbesar kedua berasal dari ongkos manufaktur dan depresiasi. Saat ini Asia masih menjadi manufaktur terbesar baterai listrik, 80% berada di Cina.

Menurut Dodiet, sekarang ini harga baterai kendaraan listrik belum bisa murah, hal ini mungkin baru bisa terjadi pada 2030 nanti ketika sudah banyak kendaraan listrik yang beredar secara global.

Wuling KiWi EV Baojun E300, salah satu mobil listrik terlaris di Cina. (Wuling)

Meski demikian, lanjut Dodiet Kementerian berupaya berkoordinasi dengan produsen mobil untuk membuat compact car, mobil yang berukuran lebih kecil sehingga membutuhkan kapasitas baterai yang lebih kecil juga.

Dodiet pun berharap harga mobil listrik kecil ini bisa berkisar di angka Rp 400 jutaan. Mobil listrik yang beredar di Indonesia saat ini rata-rata berada di atas Rp 500 jutaan.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )