Imbas Perang Rusia-Ukraina, BMW dan Audi Stop Ekspor ke Cina

JAKARTA, AVOLTA  – BMW dan Audi telah menghentikan pengiriman mobil menggunakan kereta menuju Cina. Hal tersebut, sebagai imbas perang antara Rusia dan Ukraina. Demikian pernyataan pabrikan mobil, dikutip Reuters, Sabtu (30/4/2022).

Sejatinya, baik BMW maupun Audi, memiliki pabrik dengan faslitas yang cukup besar di Negeri Tirai Bambu. Namun, ekspor dengan menggunakan kereta dan laut tetap dilakukan, untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik Cina.

Berdasarkan data yang diterima Reuters, pada 2021, BMW sendiri telah mengirim 846 ribu unit ke Cina. Sedangkan Audi, mengirim sebanyak 701 ribu unit.

“BMW stop semua transportasi kereta melalui Rusia segera setelah perang dimulai. Ekspor ke cina, dialokasikan dengan menggunakan kapal,” ujar juru bicara BMW yang mengkonfirmasi berita Asia Nikke sebelumnya.

Sementara itu, perwakilan grup Audi, Volkswagen telah menjelaskan, jika telah menghentikan sementara pengiriman menggunakan kereta, baik dari ataupun ke Cina melalui Rusia.

Dampak perang Rusia dan Ukraina ini cukup besar menghantam industri otomotif global. Sebelumnya, Jepang menyetujui larangan ekspor mobil mewah dan barang-barangan lainnya ke Rusia, sebagai bagian dari sanksi ekonomi terkait perang tersebut.

Dikutip Kyodo, kabinet Perdana Menteri Fumio Kishida merevisi peraturan yang relevan terkait penerapan embargo, pada 5 April 2022, yang juga mencakup perhiasan dan karya seni.

Sementara itu, Amerika Serikat dan negara-negara anggota Uni Eropa telah mengambil tindakan serupa, terkait pelarangan ekspor ke Rusia.

“Kami akan bekerja dengan komunitas internasional, termasuk negara-negara Kelompok Tujuh, untuk menerapkan sanksi keras,” ujar Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, Koichi Hagiuda.

Langkah ini, bertujuan untuk menambah tekanan oligarki yang telah mendukung Presiden Rusia, Vladimir Putin secara finansial.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus (0 )