Gaikindo Sebut Indonesia Aman dari Krisis Cip Semikonduktor
JAKARTA, AVOLTA – Krisis cip semikonduktor yang masih menghantui para pabrikan mobil di dunia, ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap industri otomotif Indonesia.
Hal tersebut, ditegaskan oleh Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi.
Menurutnya, kelangkaan cip semikonduktor memang masih menjadi kendala bagi industri otomotif secara global. Namun, bagi Indonesia sendiri, yang memang mobil atau kendaraannya belum memiliki teknologi yang canggih alias masih standar menggunakan combasition engine, jadi tidak begitu berpengaruh.
“Kalau mobil kita mainnya sudah listrik, plug-in hybrid (PHEV) kebutuhan semikonduktor mungkin semakin banyak. Tapi, Indonesia mobilnya masih standar mesin bensin,” ujar Nangoi, saat konferensi pers Jakarta Auto Week 2022, di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/3/2022).
Lanjut Nangoi, pemakaian cip semikonduktor oleh pabrikan roda empat di Indonesia tetap ada. Seperti untuk mekanisme power window atau head unit, tetap membutuhkan komponen tersebut. Namun, kebutuhannya memang masih sedikit, dan tidak terlalu masif.
“Oleh sebab itu, kami dibantu pemerintah telah bernegosiasi kepada prinsipal. Tolong, daripada cip semikonduktor dikumpulin sekian banyak untuk bikin satu mobil, lebih baik kirim ke Indonesia untuk bikin puluhan mobil,” tegas Nangoi.
Sementara itu, jika ditanya terkait ketersedian unit atau mobil dengan adanya kelangkaan cips emikonduktor, Nangoi menegaskan, stok kendaraan saat ini masih tersedia.
“Stok ada, kemampuan produksi juga ada, dan kalau kita lihat kemarin ekspor juga masih banyak. Indonesia masih diuntungkan, karena mobil yang dijual belum sepenuhnyaa elektrik,” ucap dia.
Di sisi lain, PT Honda Prospect Motor (HPM), akhir 2021 lalu sudah menyampaikan kalau krisis pasokan cip semikonduktor berpengaruh besar pada kinerja produksi pabrik di Indonesia.
“Terus terang semikonduktor kami masih mengalami kendala, tapi sudah baik, pemasok kami mulai recovery penuhi permintaan kami walau belum 100%, jadi kami terus monitor perkembangannya,” kata Business Inovation and Marketing & Sales Director HPM Yusak Billy dalam konferensi pers virtual, Kamis (28/10/21).
Pada September 2021 lalu, Honda Mobilio harus menjadi korban dari kelangkaan pasokan komponen. Akibatnya, HPM tidak memproduksi mobil ini pada bulan lalu karena harus lebih mengutamakan Honda Brio. Alasannya, karena mobil hatchback tersebut lebih laris daripada Mobilio.