Trauma Kasus Izin Impor, Subaru Indonesia Kini Lebih Hati-hati

Logo Subaru (AFP Photo)

JAKARTA, AVOLTA – Subaru kini masuk lagi ke pasar otomotif Indonesia dengan Agen Pemegang Merek (APM) baru, yakni Plaza Auto Mega (Plaza Subaru). Merek asal Jepang ini sempat hengkang dari Tanah Air karena pada Oktober 2014 izin impor PT Motor Image Indonesia (MII) sebagai distributor Subaru dibekukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai (DJBC).

Tentunya bukan tanpa alasan, berdasarkan audit Bea Cukai, permasalahannya karena impor yang dilakukan oleh Subaru melanggar hukum. Subaru Indonesia diduga telah melakukan pemalsuan dokumen impor.

Awal Juli 2014, unit yang masuk ke dalam negeri disebut di dalam dokumen sebagai mobil jenis berpenggerak dua roda (2-wheel drive), tapi pada kenyataannya berpenggerak empat roda (4 wheel drive).

Namun kini melalui APM baru, Subaru memilih lebih berhati-hati dalam menentukan langkah. Menurut Arie Christopher Setiadharma, COO Plaza Subaru, banyak pelajaran dari sebelumnya dan saat ini berupaya memperbaiki kesalahan langkah yang pernah dilakukan di masa lalu.

“Kita akan selalu in-line dengan kebijakan pemerintah baik dari sisi legalitas, production plan, hingga pemasarannya,” ucap Arie dalam media gathering, Rabu (9/2/2022).

Berdasarkan itu yang menjadikan langkah Subaru di Indonesia terbilang cukup lambat. Sambil berjalan, semua persiapan sudah dilakukan dan diklaim telah usai namun untuk sekarang ini belum berani meluncurkan produk baru.

“Dalam waktu dekat atau setidaknya di periode April-Juni 2022 Subaru di Indonesia akan kembali menjalankan aktivitas bisnis,” kata  dia.

Selain meluncurkan produk baru, tentunya langkah yang harus dilakukan, yaitu memperluas jaringan penjualan dan purna jual. Dalam beberapa waktu ke depan akan dilakukan pembukaan diler dan bengkel untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Plaza Subaru sudah melakukan tahap awal implementasi komitmennya dengan membuka diler Plaza Subaru Alat Sutera di Tangerang pada tahun lalu.

Menurut dia, jaringan tersebut sudah melayani sekitar 500 unit kendaraan sejak dibuka pada Mei 2021. Jumlah itu terus meningkat dengan rata-rata 20 persen tiap bulan.

“Melihat dari itu, sudah terlihat trennya positif. Banyak konsumen yang mengandalkan Subaru untuk keperluan mobilitas mereka,” ujar Arie.

Kabarnya mobil yang akan diniagakan masuk ke dalam segmen SUV hingga mobil sport. Status unit adalah impor utuh atau Completely Build Up (CBU) dari Jepang. “Saat ini belum dimulai penjualannya, kami baru mulai jualan pada semester dua tahun 2022 ini,” tutur Arie.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus (0 )