Dampak Serangan Rusia ke Ukraina, Penjualan Mobil Minus

Ilustrasi penjualan mobil (Reuters)

NEW YORK, AVOLTA – Dampak dari serangan Rusia ke Ukraina, ternyata bisa berimbas kepada pasar kendaraan roda empat secara global. Bahkan, menurut dua konsultan otomotif JD Power dan LMC Automotive, perang ini bisa memangkas penjualan mobil pada 2022.

Disitat dari Reuters, Senin (28/2/2022) penjualan kendaraan penumpang dan truk ringan (light vehicle) bisa minus 400 ribu unit menjadi hanya 85,8 juta unit. Penurunan ini, juga disebabkan oleh kenaikan harga minyak dan alumunium yang dapat membuat konsumen enggan untuk membeli mobil atau truk ringan baru.

Jeff Schuster, Presiden Operasional Amerika Serikat dan Perkiraan kendaraan Global di LMC Automotive, menjelaskan pasokan dan harga kendaraan di seluruh dunia akan berada di bawah tekanan tambahan berdasarkan tingkat keparahan dan berapa lama konflik di Ukraina.

Serangan Rusia ke Ukraina menyebabkan harga minyak melonjak menjadi lebih dari $100 atau setara dengan Rp1,4 jutaan per barel untuk pertama kalinya sejak 2014.

Sementara itu, industri otomotif masih bergulat dengan kekurangan cip global yang memaksa pabrikan untuk mengurangi produksi. Meskipun harga mobil yang tinggi telah mengimbangi dampak itu sampai batas tertentu.

Penjualan ritel kendaraan baru di Amerika Serikat (AS) pada Februari 2022 diperkirakan turun 5,7% menjadi 922.100 unit. Meskipun harga transaksi rata-rata ditetapkan untuk mencapai rekor bulanan US$ 44,460, atau melonjak 18,5%.

“Gangguan rantai pasokan yang sedang berlangsung, bersama dengan pengumuman jangka pendek penghentian produksi oleh beberapa produsen, berarti situasi persediaan keseluruhan tidak mungkin berubah pada Maret,” kata Thomas King, Presiden Divisi Data dan Analitik di JD Power.

Namun, volume penjualan kendaraan ringan global diperkirakan akan meningkat 5% tahun 2022.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )