Penjualan Mobil Listrik di Cina Masih Bisa Melejit

Mobil listrik buatan BYD – dok.Wikipedia

SHANGHAI, AVOLTA – Cina saat ini menjadi pasar otomotif terbesar di Asia, bahkan termasuk segmen kendaraan listrik. Terbukti, pada 2021, penjualan mobil nol emisi di Negeri Tirai Bambu ini tercatat sebanyak 3,52 juta unit.

Dilansir Carnewschina, penjualan mobil listrik yang moncer di Tiongkok ini, diprediksi akan terus meningkat bahkan akan melebihi 5 juta unit pada 2022. Moncernya penjualan mobil nol emisi ini, memang tidak lepas dari dukungan pemerintah setempat, yang masih memberikan subsidi penuh untuk new energy vehicle (NEV).

Sementara mulai 2022, pemerintah akan memangkas subsidi tersebut hingga 50 persen, dan kemudian benar-benar akan dicabut pada 2023.

Setelahnya, NEV tidak akan disubsidi oleh negara. Langkah selanjutnya, akan memperketat soal pengawasan masalah keamanan kendaraan elektrifikasi untuk mencegah kecelakaan.

Ilustrasi mobil listrik Hyundai Kona, lagi cas baterai. (Hyundai)

Kendaraan elektrifikasi seperti mobil listrik dan hibrida di Cina itu sendiri mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan, dari 27,5 juta kendaraan yang dijual sepanjang 2021, Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) mengungkapkan 5 juta unit merupakan kendaraan listrik dan hibrida.

Berbicara penjualan mobil listrik murni, untuk merek yang mampu menjadi penguasa segmen, adalah BYD dengan penjualan sebanyak 93.338 unit. Sedangkan Tesla, sukses menjual sebanyak 70.847 unit mobil listriknya pada tahun lalu. Posisi selanjutnya, ada Wuling dengan penjualan 60.372 unit.

Sedangkan penjualan mobil listrik pada Desember 2021, tercatat sebesar 505 ribu unit, atau mengalami pertumbuhan sebsar 138,9% dibandingkan periode yang sama pada 2020.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )