Akhirnya, Indonesia Siap Ekspor Mobil ke Australia
Ilustrasi ekspor perdana di Patimban. (indoshippinggazette.com)
JAKARTA, AVOLTA – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengusahakan Indonesia untuk mulai ekspor kendaraan ke Australia. Pengiriman mobil secara utuh ke Negeri kangguru ini, diharapkan bisa dilakukan pada kuartal satu 2022, meskipun belum diketahu merek apa saja yang akan terlibat.
“Kami upayakan kuartal I (2022), belum bisa saya sebut (merek),” ujar Agus saat ditemui media, ditulis Rabu (26/1/2022).
Lanjut Agus, pemerintah akan terus berupaya untuk membuka pasar ekspor kendaraan roda empat ke Australia yang memang sangat sulit untuk ditembus. Terlebih, faktor yang utama adalah soal izin prinsipal dari masing-masing merek.
“Sebentar lagi. membuka pasar Australia tidak mudah, khususnya izin dari prinsipal. Ini sejarah,” ucap Agus, melanjutkan.
Toyota meluncurkan varian baru New Fortuner dengan mesin diesel turbo lebih besar 1 GD berkapasitas 2.800 cc. (TAM)
Sementara itu, salah satu faktor yang menjadi tantangan dalam upaya untuk melakukan ekspor ke Australia, adalah standar karbon yang tinggi di negara tersebut. “Australia memiliki standar tinggi, termasuk karbon yang sangat ketat,” tambahnya.
Namun dari sisi lain, sejak berlakunya kemitraan komprehensif Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), Indonesia berpotensi meningkatkan produk ekspor. Hal itu karena seluruh produk ekspor RI yang masuk ke Australia akan menikmati tarif 0 persen.
Salah satu produk ekspor Indonesia yang berpotensi meningkat, adalah sektor otomotif. Pasalnya, untuk produsen otomotif di Australia sendiri saat ini sudah tumbang, dan tidak ada lagi produksi mobil negeri kanguru.
Pemerintah Australia memutuskan untuk tidak menjadi negara produsen otomotif dan fokus ke bidang lain.
Dari informasi yang diperoleh Avolta, merek yang bakal ekspor adalah Toyota. Namun, ekspor ini agak unik, karena bukan model yang benar-benar hasil produksi Toyota di Indonesia, tapi dari Thailand.