Lamborghini Mulai Sadar Diri dengan Teknologi Mobil Listrik

Terzo Millennio, mobil konsep Lambo yang berteknologi hybrid pernah muncul di 2017. dok. Tempo.co

Bologna, Avolta – Produsen mobil sport Italia, Lamborghini mulai sadar diri dengan teknologi mobil  listrik. Jika tidak melakukan evolusi, perusahaan Automobili Lamborghini SpA ini  bisa terlibas dengan mobil listrik biasa yang punya akselerasi setara dengan mobil sport.

Dilansir laman The Verge, belum lama ini, Lambo, menyatakan bakal masuk ke tahap teknologi mobil listrik dalam dua tahapan besar. Pertama, bakal meluncurkan mobil berteknologi plug-in hybrid (PHEV) untuk model-model yang sudah ada, seperti Aventador, Huracan, Urus, termasuk roadster edisi terbatas  Sián.

Sedangkan, model kelima berteknologi listrik murni alias battery electric vehicle (BEV) bakal menyusul pada 2030.

Lambo, sempat dianggap ragu untuk masuk ke ranah mobil listrik karena punya kekhawatiran yang cukup beralasan, takut konsumen loyal penggemar mesin V8 atau V12 mundur teratur.

Baca juga: Toyota Sesumbar Bikin 8 Juta Mobil Listrik di 2030

Ilustrasi, proses produksi Lamborghini Aventador – dok.YouTube

Namun, Lambo akhirnya sadar diri melihat realita, di mana lahirnya peraturan pengetatan tingkat emisi gas buang kendaraan berlaku di hampir penjuru dunia. Selain itu, evolusi mobil listrik di pasar yang cukup masif membuat pabrikan asal Bologna, Italia ini, semakin menginjak bumi.

Faktanya, mobil listrik sudah ada yang memiliki kemampuan berakselerasi dari kecepatan 0 – 100 Kpj dalam waktu instan. Bahkan, tidak sedikit kemampuan sedan listrik itu setara dengan akselerasi supercar bermesin konvensional untuk jarak yang sama.

Fakta itulah yang menyadarkan Lamborghini, terlebih konsumen dunia juga mulai menyadari hal itu. Setidaknya, ini diakui oleh Chief Executive Officer Lamborghini, Stephan Winkelmann.

Lamborghini Sian, supercar berteknologi hybrid diperkenalkan di hajatan Frankfurt Motor Show 2019 – dok.Motor1

“Iya, yang pasti torsi dan akselerasi (mobil listrik, yang menjadi daya tarik bagi konsumen). Karena begitu Anda menggeser persneling, Anda akan memiliki kurva yang konstan. Ini yang menurut saya, merupakan hal-hal yang paling mereka (konsumen) hargai,” kata dia.

Persaingan
Tetapi, langkah Lamborghini ke era mobil listrik, sebetulnya tidak terjadi tiba-tiba, karena sudah bergulir sejak 2017. Pada masa itu, Lambo ini meluncurkan konsep Terzo Millennio yang didesain bersama Massachusetts Institute of Technology.

Bagi Lamborghini, mobil konsep statis ini merupakan harta karun ide-ide liar dan futuristik. Termasuk ide untuk menggunakan superkapasitor untuk menggantikan baterai lithium-ion standar, karena memiliki keunggulan harga yang lebih bersaing namun memberikan sokongan bagi mobil untuk menempuh jarak yang lebih jauh.

Hanya, Winkelmann tak bersedia menjelaskan, apakah nantinya konsep tersebut yang bakal diwujudkan Lamborghini sebagai senjata andalan menghadapi persaingan. Tetapi yang pasti, jika Lamborghini menggarap mobil listrik bukanlah hanya ingin memenuhi hasrat pelanggan dalam hal sensasi berkendara.

Konsep Terzo Millennio Lamborghini-dok.Istimewa via TechCrunch

Meski tak dapat dimungkiri, jika Lamborghini mulai bergegas menggarap mobil listrik itu juga demi menghadapi persaingan. Fakta berbicara, kini sudah banyak pabrikan supercar yang berlomba membuat mobil listrik.

Ferrari misalnya, mengumumkan model listrik pertamanya akan debut pada tahun 2025. Perusahaan lain, seperti Drako, Aston Martin, dan Rimac juga telah mengerjakan supercar listrik. Meski pencapaian proses pengembangan itu, hingga kini berbeda-beda tingkatannya. (Fer/Ara)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus (0 )