Mobil Listrik Tesla Laris Manis Ketika Merek Lain Lagi Pusing

Tesla di luar pabrik Shanghai, China, Oktober 2020 – Photo cnsphoto

California, Avolta – Pandemi Covid -19 masih berlangsung hampir di seluruh dunia. Tapi, pandemi ini tak menghentikan produsen mobil listrik Tesla Incorporated untuk terus jualan. Hebatnya lagi, periode kuartal pertama 2021, merek besutan Elon Musk ini berhasil menjual 184.000 unit mobil listrik ke seluruh penjuru dunia. Mungkin, Indonesia menjadi salah satu penyumbang kecil di sana. Hasil ini menujukan progres manis, naik dua kali lipat lebih tepatnya 109% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, hanya  88.400 unit. Mengutip laman The Verge dan Global News, Senin (26/4/2021), hasil ini mengagetkan seluruh merek otomotif global yang tengah pusing menghadapi perlambatan ekonomi akibat pandemi, hampir di seluruh dunia. Selain masalah ekonomi, tersendatnya pasokan komponen chip alias semikonduktor membuat sejumlah produksi terganggu. Bahkan, isunya juga sampai ke salah satu produsen Jepang di pabrik Indonesia. “Tetapi, Tesla telah keluar dari bayang-bayang itu semua,” ujar seorang analis Rodriguez Johansson. Baca juga: Keren, Konsep SUV Listrik Toyota Nongol di Cina
Tesla Model Y – dok.Forbes
Dari data internal Tesla, produk mobil listrik yang terlaris adalah Tesla Model 3 dan Model Y. Jumlahnya mencapai hampir 183.000-an unit. Sedangkan sisanya, 2.020 unit lainnya adalah Model S versi terbaru. Seperti diketahui, versi paling gres dari Tesla Model S diproduksi pada kuartal keempat tahun 2020 lalu. Tesla menyatakan moncernya penjualan di triwulan pertama tahun ini selain didorong oleh aktivitas produksi dan kampanye penjualan, permintaan dari konsumen memang menguat. China menjadi basis pasar terbesar Tesla dalam periode ini.

Tesla Model S terbaru, edusi 2020. Photo ccarprice.com

Terlebih, dua model terlaris – yakni Tesla Model 3 dan Tesla Model Y – telah diprodyuksi secara lokal di Negeri Tirai Bambu itu. Tesla membuatnya memanfaatkan fasilitas gigafactory  di Shanghai. Pabrikan mobil listrik besutan Elon Musk itu memperkirakan pertumbuhan tahun ini bakal mencapai 50% lebih. Sehingga, dinilai sebagai saat yang tepat untuk memulai produksi di gigafactory baru yang telah selesai dibangun, yakni di Texas, Amerika Serikat, dan di Berlin, Jerman. (Ril/Ara)
CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )