Berpelesir Bareng si Pengusik Pasar Low MPV asal Korea

Berpelesir bersama Hyundai Stargazer, rute Surabaya-Malang-Solo. (Avolta)

SOLO, AVOLTA – Hyundai Indonesia sadar betul jika ingin eksis di pasar paling gemuk di Indonesia, haruslah memiliki amunisi yang cukup. Layaknya sedang berperang, Stargazer ini kemudian dipersenjatai lengkap untuk bertarung dengan Avanza dan Xpander. Berbagai fitur yang dimiliki kompetitornya, hampir semuanya dimiliki MPV asal Korea Selatan tersebut. Bahkan terdapat keunggulan yang tidak dimiliki pesaingnya, meskipun ada juga kurangnya.

Dari segi eksteriornya, ini yang paling menonjol. Desainnya lebih futuristik dibanding musuh-musuhnya. Tampilan luarnya tampak lebih dinamis dengan lekukan halus nan membulat yang membuatnya terlihat aerodinamis. Sepertinya. Hyundai ingin memikat tidak hanya kaum Adam, tapi juga agar pantas menemani keseharian kaum sosialita perempuan. Tidak cukup di depan, lampu belakang berbentuk ‘H’ juga kian menegaskan “ini lho produk Hyundai” yang ekspresif.

Masuk kedalam kabin, interiornya cukup lapang. Duduk di jok pengemudi dan penumpang terasa nyaman karena sudah dilapisi kulit sintetis. Ruang kepala dan ruang kaki juga lega di tiap barisnya. Nuansa hitam dengan aksen chrome di beberapa bagian seperti stir dan panel AC berhasil membuatnya lebih mewah. Bahkan tuas transmisinya lebih modern dan futuristik dengan desain seperti huruf L terbalik.

Bagian yang cukup mengganggu adalah bentuk panel meter di atas dashboard. Bergaya trapesium, dimensinya terlalu tinggi sehingga berpotensi mengangggu pandangan pengemudi ke depan. Apalagi jika pengemudi katakanlah berpostur pendek, tentu akan mempersulit melihat kondisi jalanan di depan. Ditambah lagi, penggunaan material plastik keras di panel meter seakan menciderai suasana mewah dan futuristik di dalam kabin.

Suasana sisi kemudi Hyundai Stargazer. (Avolta)

Bagusnya, panel meter tersebut isinya menyajikan informasi yang melimpah dan full digital. Selain menghadirkan info kecepatan, juga terdapat rpm, tripmeter, indikator bahan bakar, mode Eco, Comfort, Smart dan Sport, lane assist, hingga cruise control. Sementara pada lingkar kemudinya tertata rapih tombol-tombol penunjang kenyamanan saat berkendara, seperti kontrol audio, pemilihan menu, pengaktifan lane assist dan cruise control.

Keunggulan Stargazer dibanding pemain lainnya terdapat di bangku baris kedua. Stargazer menjadi satu-satunya di kelas low MPV yang memiliki pilihan captain seat, lengkap dengan arm rest atau sandaran tangan. Namun Stargazer menjadi yang terlemah pada sistem rem parkir karena masih konvensional menggunakan hand brake, dan bukannya rem parkir elektrik atau EPB (Electric Parking Brake) seperti tersemat pada Avanza dan Xpander.

Saat memenuhi undangan sesi test drive yang diadakan PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) dengan rute Surabaya – Malang – Solo, pada 31 Agustus – 2 September 2022, Stargazer dicoba dalam berbagai kondisi jalan. Seperti saat menuju daerah Batu, Malang yang menanjak, mesin berkapasitas 1.500cc dengan tenaga 115 ps/6,300 rpm dan torsi maksimal 143,8 Nm/4,500rpm, seakan tidak pernah kehabisan nafas. Pedal gas juga tidak perlu diinjak terlalu dalam. Performanya kemudian dibantu oleh stir yang akomodatif dan mantap digenggaman.

Selepas dari kota Malang, perjalanan dilanjutkan menuju Solo melalui jalan tol. Disini mode Sport bisa digunakan bagi pengemudi yang agresif. Tidak butuh usaha keras bagi Stargazer untuk mencapai kecepatan 100 km/jam. Info dari beberapa jurnalis nasional yang ikut serta, Stargazer sanggup digeber hingga lebih dari 170 km/jam, bahkan ada yang sampai 180 km/jam. Meski berlari kencang, tingkat kekedapan kabin dinilai cukup baik dan intrusi angin bisa diminamalisir.

Patut diapresiasi adalah sektor kaki-kaki yang mampu memberikan kenyamanan bagi semua penumpangnya. Artikulasi suspensinya mampu meredam dengan baik saat Stargazer dipacu dalam kecepatan tinggi. Melewati jalanan bergelombang, mobil ini di setting dengan baik sehingga hasilnya tidak memantul berlebihan atau terlalu empuk. Pengendaliannya juga cukup baik dan stabil. Karakter pengendaraan, pengendalian dan kenyamanan Stargazer ini mengingatkan Avolta Indonesia akan rasanya Xpander, karena hampir sama persis.

Saat ingin santai di jalan tol, cruise control bertugas sempurna menjaga kecepatan sesuai yang diinginkan. Kaki pun bisa rileks tanpa harus cape menginjak pedal gas. Fitur lane assist juga berfungsi maksimal dengan mengingatkan dan menjaga kendaraan tidak keluar dari marka jalan.

Hyundai sepertinya sukses menciptakan kendaraan keluarga yang fungsional, lega, penuh fitur, aman dan nyaman. Pasar Low MPV yang selama ini dikuasai pabrikan Jepang, kini akan terusik oleh pabrikan Korea Selatan. Akankah Avanza terancam? Bisa jadi. Tapi yang jelas Xpander-lah yang harus was-was.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )