Datsun Akhirnya Mati Untuk Kedua Kali

Logo Datsun (ist)

JAKARTA, AVOLTA – Datsun akhirnya mati dua kali. Mati suri pertama dilakukan Nissan Motor Company, pada 1984, ketika perusahaan memutuskan untuk menanggalkan merek Datsun menjadi Nissan.

Kedua, kematian terjadi setelah Datsun terlahir kembali ke dunia pada 2012, ketika konsorsium Renault-Nissan mendorong Datsun untuk membidik pasar negara berkembang, lewat mobil murah.

Tapi, setelah berjalan beberapa tahun, tepatnya di Indonesia perjalannya dihentikan pada awal 2020, kemudian menyusul di beberapa negara.

Melansir laman Carscoops, Senin (25/4/2022) terhitung Maret 2022 ini Nissan resmi menghentikan produksi terakhir Datsun di India. Langkah ini sekaligus menandakan berakhirnya eksistensi Datsun di industri otomotif global.

Kehancuran Datsun ini sudah terjadi cukup lama, apalagi setelah ada konflik internal Nissan Global, yaitu soal skandal mantan CEO Nissan Carlos Ghosn pada medio 2019.

Pabrik Datsun di Chennai, India ini menjadi tempat produksi terakhir kendaraan Datsun di dunia, dan kini sudah tidak beroperasi lagi.

Nissan India tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan penuh kepada konsumen Datsun dengan menjamin ketersediaan suku cadang, layanan purna jual, hingga masa garansi yang berlaku di setiap jaringan diler mereka di India.

Alasan Nissan menghentikan merek Datsun di India juga sama seperti di negara lain, yaitu terkait penjualan yang terus anjlok. Meskipun hadir sebagai brand dengan harga terjangkau, tapi penerimaan masyarakat kurang begitu bagus.

Datsun Fairlady 240Z lansiran 1970 merupakan mobil laris di masanya, kini menjadi buruan para kolektor. (Nissan)

Sejarah Datsun

Nissan Motor Company, pada awal berdirinya bernama DAT Motor Vehicle, yang kemudian memberi inspirasi nama “Datsun” untuk produknya. Pada 1911, M Hashimoto ingin membuat mobil yang sesuai dengan karakter orang Jepang, dan jika mungkin akan mengekspornya, demikian menurut laman Nissan Global.

Pada 1914, Hashimoto menyelesaikan mobil dengan mesin dua silinder berkekuatan 10 tenaga kuda pertama. Kemudian, mengambil nama dua investornya, yaitu K. Den, R. Aoyama, dan M Takeuchi, dan memberi nama “DAT” untuk mobil buatannya. 

Kemudian, DAT bergabung dengan Jitsuyo Jidosha Co., Ltd. dan kedua perusahaan merger menjadi Dat Jidosha Seizo Co. Sejak itu, perusahaan mulai fokus memproduksi kendaraan militer.

Pada 1931, perusahaan mengembangkan mobil penumpang 500cc, berkekuatan 10 Tk. Mobil inilah cikal bakal semangat perusahaan memproduksi mobil komersil. 

Salah satu model andalan Datsun Cross yang sempat dijual di Indonesia. (Datsun)

Mobil ini jauh lebih ringkas dari mobil DAT tahun 1914, karenanya mulai dinamai DATSON, yang berarti “putra DAT”. Namun, kata “son” dalam bahasa Jepang berarti “kehilangan”, sehingga diputuskan menggantinya menjadi DATSUN, dan mulai dipasarkan secara resmi pada 1932.

Melansir Top Gear, 1950-an merupakan tahun keemasan Nissan. Model terbarunya, seperti Austin A50 dapat terjual 865 unit pada 1950 dan 32.000 laku pada 1959. Sejak saat itu juga Datsun mulai jualan ke Amerika dan Eropa.

Pada 1984, Datsun sudah menjadi perusahaan kuat dan memutuskan untuk mengganti label dari Datsun ke Nissan. Perubahan ini memakan biaya besar, yaitu sebesar 30 juta dolar AS untuk mengganti 1.100 gerai.

Mulai 2012, kembali diumumkan bahwa perusahaan kembali menghidupkan Datsun sebagai merek dagang. Strateginya berbeda, fokus pada pasar negara berkembang, seperti Indonesia, Afrika Selatan, India, dan Rusia.

Datsun akhirnya memproduksi Datsun Go untuk segmentasi pasar mobil pertama alias mobil murah (LCGC) di Indonesia. Datsun Go adalah jenis mobil hatchback dengan kapasitas hingga 5 orang, dengan kisaran harga Rp 80 juta – Rp 100 jutaan. Bisa dibilang, Datsun adalah versi ekonomis produk mobil keluaran Nissan Motor Company, untuk memperlebar sasaran pasar mobil di Indonesia. 

CATEGORIES
TAGS