Cara Mudah Mencegah Radiator Mobil Bermasalah
Tangerang, Avolta – Mesin yang merupakan jantung mekanis alias jantung dari mobil memerlukan keseimbangan dari semua komponen pendukung kinerjanya. Salah satu bagian atau komponen itu rusak, maka kinerja mesin akan terganggu dan mobil pun bermasalah.
Salah satu komponen pendukung kinerja mesin adalah sistem pendinginan. Sistem pendingin suhu mesin mobil terdiri dari tiga hal, yakni cairan pendingin, minyak pelumas, dan udara.
Dari tiga elemen sistem pendinginan tersebut, keberadaan cairan pendingin – yang ditampung oleh radiator – merupakan komponen utama. Karena itulah, merawat radiator merupakan keharusan agar mesin mobil tidak bermasalah.
Salah satu masalah mesin yang berkaitan langsung dengan radiator adalah suhu yang melebihi ambang batas alias overheat. “Ini terjadi karena fungsi radiator tidak bisa berlangsung secara optimal. Mengapa itu terjadi? Bisa jadi karena banyak kerak lumpur yang ada di dalam radiator, sel radiator yang rusak, atau ada kebocoran,” papar pemilik Rizky Dynamo & Battery Specialist, Abdul Wahid, saat ditemui Avolta di Jalan Maulana Hasannudin, Cipondoh, Tangerang, Minggu (18/4/2021).
Tiga penyebab radiator kotor
Penyebab tersumbatnya radiator dikarenakan beberapa hal. Pertama, karena penggunaan air sumur atau air karan- terlebih di area Jakarta dan sekitarnya – dimana sering kali mengandung unsur-unsur kimia tertentu yang jika dalam suhu tertentu menjadikan gumpalan, atau lumpur.
Kedua, karena cairan radiator yang tidak pernah atau jarang dikuras untuk digantikan dengan cairan yang baru. Sehingga, kotoran di air yang terkena suhu yang panas – ketika mesin dinyalakan – dan kemudian dingin lagi (mobil sudah tidak dinyalakan lagi) akan menjadi gumpalan kecil-kecil yang lama kelamaan akan menumpuk dan menjadi kerak.
Ketiga, sering terlambat mengisi cairan sehingga radiator kerap kekurangan cairan. Biasanya, pemilik atau pengemudi mobil baru akan menambahkan cairan ketika melihat indikator suhu radiator nyala seiring peningkatan suhu mesin yang naik drastis dan mendekati overheat.
Pencegahan
Untuk mencegah permasalahan di radiator, kuncinya cukup sederhana. Selain kepedulian dan kemauan, juga harus disiplin. “Memeriksa air radiator kapanpun ketika kita akan melakukan perjalanan, terutama perjalanan jauh wajib hukumnya untuk dilakukan,” kata Wahid.
Meski demikian, walau tak melakukan perjalanan jauh, sebaiknya memerika cairan radiator saban dua hari sekali juga dilakukan sebagai langkah antisipasi.
Kedua, melakukan pengurasan cairan radiator untuk digantikan dengan cairan baru (ingat, pengurasan dan penggantian bukan menambah cairan) agar kotoran yang ada di radiator juga luruh dan hilang, karena radiator digelontor atau dibersihkan sebelum diisi dengan yang baru.
Ketiga, disiplin menggunakan cairan coolant yang sesuai dengan mobil. Artinya, untuk penggunaan cairan coolant ini sebaiknya didiskusikan dengan mekanik atau service advisor bengkel, mana yang sesuai dengan usia mobil.
Keempat, memastikan tutup radiator masih berfungsi dengan baik dan tidak ada kebocoran. Sebab, kebocoran radiator bisa terjadi pada seal karet di tutup radiator. Kebocoran menyebabkan cairan cepat menguap melalui seal yang bocor dan volumenya berkurang drastis ketika mobil dijalankan.
“Kekurangan cairan ini menjadi salah satu penyebab paling sering bermasalahnya radiator,” kata Wahid. (Afn)