Baterai EV Bikin Kerusakan Lingkungan Lebih Parah

Desain baterai pada BMW Ix, mobil listrik baru. (BMW)

CALIFORNIA, AVOLTA – Sebuah studi dari University of California menemukan penambangan litium bisa membuat kerusakan lingkungan yang lebih parah. Dengan begitu, penggunaan kendaraan listrik secara global harus dikurangi.

Disitat dari Visordown, Senin (5/6/2023), penambangan litium dalam skala besar bisa menimbulkan kerugian sosial dan lingkungan, termasuk meningkatnya intensitas kekeringan dan berkurangnya keanekaragaman hayati.

Di Amerika Serikat (AS), 79% deposit litium terletak dalam jarak 35 mil dari pemukiman penduduk asli, dan operasi penambangan sering dimulai tanpa persetujuan masyarakat asli di daerah tersebut.

Selain di AS, negara-begara di Amerika Selatan, seperti Chili dan Argentina juga menghadapi situasi yang sama, sehingga mempengaruhi pembangunan lingkungan dan sosial.

Berdasarkan studi tersebut, efek dari penambangan litium juga dapat dilihat saat ini, di mana pemanasan global semakin meningkat, selain itu bumi sedang mengalami masalah kekurangan air.

Sedangkan di Eropa, seperti Inggris dan Perancis bersiap menghadapi isu kekeringan, meski secara historis, negara-negara tersebut di atas belum pernah mengalami situasi seperti itu sebelumnya.

Sel baterai lithium-ion ABC (Avolta)

Salah satu contoh yang berbasis di AS dari proyek penambangan litium yang diusulkan akan memiliki penggunaan air tahunan yang setara dengan 15.000 rumah di AS.

Jadi, jelas terlihat bahwa penambangan litium sebenarnya memperburuk masalah atau masalah yang ditimbulkan oleh pemanasan global, yang dimaksudkan untuk diredakan oleh litium itu sendiri.

Dampak dari hal ini pada industri transportasi sangat signifikan, karena meskipun lithium digunakan dalam baterai untuk sejumlah besar aplikasi termasuk elektronik rumah tangga standar, permintaan terbesar untuk litium berasal dari industri transportasi, seperti yang dilaporkan oleh Guardian.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus (0 )