Uni Eropa Telan Ludah Sendiri Melarang Jualan ICE

BERLIN, AVOLTA – Uni Eropa sejatinya telah melarang penjualan kendaraan dengan mesin pembakaran internal (ICE) setelah 2035. Namun, ludah bisa ditelan lagi.

Kebijakan tersebut berpeluang untuk dibatalkan, setelah Komisi Benua Biru tengah menyusun untuk memperbolehkan penjualan mobil konvensional dengan syarat menggunaan BBM e-fuel pada 2025.

Dikutip dari Reuters, Senin (27/3/2023), Kementerian Transportasi Jerman, Volker Wissing, mengajukan keberatan pada bulan ini, beberapa hari sebelum pemungutan suara untuk menyetujui rencana pelarangan penjualan kendaraan konvensional tersebut. Artinya, produsen roda empat, hanya diperbolehkan untuk menjual mobil listrik saja.

Negara lain seperti Italia, Polandia, dan Hungaria juga memiliki sikap yang sama terhadap aturan tersebut.

Ilustrasi bahan bakar sintesis atau e-fuel tengah dikembangkan untuk menyelamatkan kendaraan ICE. (IST)

“Kami membutuhkan bahan bakar e-fuel. Karena, tidak ada alternatif jika kami ingin mengoperasikan kendaraan kami dengan cara yang netral iklim. (Kita) harus menjaga semua opsi teknologi tetap terbuka,” ujar Volker.

Saat ini, Porsche dan Ferrari merupakan dua pabrikan yang tengah mengembangkan e-fuel. Porsche mulai memproduksi bahan bakar sintetis e-fuel di Punta Arenas, Chile, pada akhir tahun lalu.

Sementara pabrikan mobil super berlambang kuda jingkrak, juga baru mengungkapkan niatan untuk berinvestasi di produksi e-fuel.

Sebagai informasi, e-fuel sendiri merupakan bahan bakar sintetik yang dibuat dengan cara mencampur hidrogen yang didapat dari elektrolisis air, dengan energi ramah lingkungan, serta karbondioksida yang didapat dari penyaringan udara di atmosfer.

Dengan kedua bahan tersebut, harus melewati proses sintesis dan pemurnian, sehingga menjadi bahan bakar yang berbentuk cairan seperti BBM pada umumnya.

Dengan penggunaan e-fuel ini, maka kendaraan ICE dapat memenuhi target karbon netral karena karbondioksida yang ada di atmosfer digunakan kembali, dan didaur ulang.

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )