Rapor Merah S-Presso, Calon Mobil Baru Suzuki di Indonesia
JAKARTA, AVOLTA – Suzuki S-Presso merupakan model yang bakal diluncurkan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) dalam waktu dekat. Statusnya, impor utuh alias Completely Build Up (CBU) dari India.
Menyoal uji tabrak, mobil kota bergaya crossover itu mencatatkan hasil yang kurang bagus, ibarat dapat rapor merah. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan di dua negara, yaitu India dan Afrika Selatan, hanya mendapat nol bintang dan tiga bintang.
Hasil pengujian yang dilakukan Global NCAP pada 2020, S-Presso untuk pasar India hanya mempu menghasilkan nol bintang, sedangkan di Afrika Selatan tembus tiga bintang.
Melansir Autocar India, Selasa (5/7/2022) dua tahun lalu Global NCAP telah mencatat hasil buruk S-Presso versi India nol bintang sebagian besar karena minimnya perlindungan leher yang terlihat pada boneka uji sebagai penumpang depan. Hal itu juga terjadi pada sopir dan ditambah area dada.
Selanjutnya nilai untuk perlindungan penumpang dewasa ditetapkan nol dari hasil tertinggi 17. Bahkan, Global NCAP juga mengungkap hasil buruk pada perlindungan anak kecil di jok belakang. Hasilnya dua bintang dengan skor 13,84 dari maksimal 49.
Sementara itu, S-Presso yang dijual di Afrika Selatan menorehkan hasil lebih baik, yaitu tiga bintang untuk perlindungan penumpang dewasa dan dua bintang perlindungan anak kecil.
Skor model ini 8,96 dari tertinggi 17 poin untuk perlindungan penumpang dewasa dan 15 dari maksimal 49 buat perlindungan penumpang anak kecil.
Hasil tersebut bisa beda karena perbedaan spesifikasi atau penggunaan fitur keselamatan. Spesifikasi keselamatan standar S-Presso versi India hanya memiliki airbag sopir dan ABS. Tak ada airbag buat penumpang lain karena saat itu tak ada peraturan yang mewajibkannya lebih banyak.
Sementara S-Presso versi Afsel, kendati diekspor dari India, punya spesifikasi keselamatan sedikit lebih tinggi, yaitu punya dua airbag dan sabuk pengaman pretensioner sebagai fitur standar.
Lantas, bagaimana yang untuk pasar Indonesia nanti? Apakah akan sama dengan pasar India, atau Afrika Selatan?