Gagal Bersaing, Mobil Listrik Nissan Leaf Mau Stop Produksi
JAKARTA, AVOLTA – Kabar kurang baik datang dari produsen otomotif Nissan, yang berencana mau stop produksi Leaf. Mobil listrik andalannya itu justru akan disuntik mati di tengah persaingan ketat mobil elektrifikasi industri otomotif global.
Melansir laman Automotive News, Selasa (19/7/2022) produksi Leaf saat ini akan berakhir pada pertengahan dekade. Seorang juru bicara Nissan menolak untuk berspekulasi tentang masa depan mobil listriknya ini.
“Kami melihat minat baru pada Leaf dengan meningkatnya permintaan untuk EV dan proposisi nilai keseluruhannya,” ungkap juru bicara Nissan Stephen Oldham.
Menurut dia, sejak diluncurkan, mobil listrik Leaf ini secara konsisten memberikan kepuasan pelanggan yang kuat dan mendatangkan pembeli baru kepada Nissan.
Jika Nissan menindaklanjuti rencananya untuk menghentikan Leaf, maka itu akan menjadi mobil listrik berukuran kompak yang menjadi korban dari selera konsumen mobil di Amerika Serikat (AS) yang lebih menyukai tipe SUV besar dan truk.
Perlu diketahui, bahwa Leaf merupakan satu-satunya mobil listrik yang dijual Nissan di AS. Namun, akhir tahun ini, Nissan dilaporkan akan merilis Ariya, SUV crossover listrik baru dengan jangkauan hingga 300 mil setara 482,8 Km.
SUV Ariya dilaporkan akan lebih mahal daripada Leaf. Harganya sekitar 47.000 dolar AS, sementara Leaf dibanderol mulai 27.400 dolar AS.
Secara performa penjualan, Leaf dilaporkan tidak mencatatkan hasil yang cukup baik. Pertama kali dirilis pada 2010, Nissan hanya menjual sekitar 170.000 Leaf di AS selama dekade terakhir. Namun, Nissan mengatakan pada 2020 sudah menjual 500.000 unit Leaf secara global sejak pertama dirilis pada 2010.