Bahan Baku Naik, Harga Mobil Listrik Semakin Mahal
JAKARTA, AVOLTA – Kenaikan harga bahan baku terjadi juga untuk mobil listrik (electric vehicle/EV). Material seperti Kobalt, Nikel, dan lithium yang terdapat pada baterai mobil listrik ini mengalami kenaikan hingga dua kali lipat.
Melansir Alixpartners, Selasa (28/6/2022), rata-rata biaya bahan baku untuk membuat mobil listrik mencapai US$ 8.255 (Rp 122 juta) per kendaraan pada Mei. Nominal tersebut melonjak hingga 144% jika dibandingkan pada Mei 2020 yang hanya sebesar US$ 3.381 (Rp 50 juta) per kendaraan.
Selanjutnya, biaya khusus dalam memproduksi mobil listrik juga ikut meningkat hingga US$ 4.500 atau setara dengan Rp 66 juta per unit dari yang awalnya sebesar US$ 2.000 setara Rp 29 juta per kendaraan dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Menurut AlixPartners, lonjakan harga bahan baku untuk membuat mobil listrik terjadi saat banyak pabrikan otomotif mulai berlomba-lomba meluncurkan model mobil listrik terbaru.
Pihaknya memperkirakan pada tahun 2024 akan ada 200 model kendaraan listrik yang tersedia di pasaran, jumlahnya meningkat dari 80 model EV yang dirilis pada 2021 lalu.
Tentunya, biaya bahan baku yang melonjak naik akan membuat produsen otomotif perlahan mulai ‘injak rem’ dalam merilis model kendaraan listrik baru. Pihaknya menyebut kini banyak perusahaan otomotif yang mulai fokus dalam mengumpulkan profit.