Hyundai Belum Punya Nyali Sebut Kandungan Lokal Ioniq 5
JAKARTA, AVOLTA – Hyundai Indonesia gembar-gembor kalau Ioniq 5 mobil listrik pertama yang diproduksi di Indonesia dengan skema completely knocked down atau CKD, tepatnya di pabrik Hyundai Deltamas, Cikarang, Jawa Barat. Tapi, sampai saat ini masih belum berani menyebutkan berapa Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mobil listrik itu.
Chief Operating Officer PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) Makmur ketika ditanya mengenai TKDN menjawab, kalau belum semua komponen dirakit di Indonesia, karena seperti baterai statusnya impor, dan juga komponen lainnya.
“Baterainya masih impor, tapi jika kita sudah Kerjasama dengan LG, maka status baterainya akan dirakit di pabrik kita yang ada di Indonesia,” ucap Makmur belum lama ini di Jakarta.
Pria sekelas Chief Operating HMID justru mengaku kalau soal TKDN Ioniq 5 tidak hafal. Menurut dia akan diinformasikan lebih lanjut pada kesempatan berbeda.
Apabila ke depan Hyundai masih merahasiakan TKDN Ioniq 5, maka tidak bisa merasakan insentif fiskal yang diberikan pemerintah. Syarat utama untuk mendapatkannya, yaitu minimal nilai TKDN harus 50%.
Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor 6 Tahun 2022 tentang spesifikasi, peta jalan pengembangan, dan ketentuan perhitungan nilai TKDN kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle).
Kesempatan berbeda, Bonar Pakpahan, Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengatakan, mobil listrik ini juga dibuat menggunakan material yang ramah lingkungan. Contoh material jok yang digunakan juga dari bahan yang unik.
Joknya dibuat dari botol Polietilena Tereftalat (PET) daur ulang. Tak hanya itu, cover kursi Ioniq 5 menggunakan kain campuran wol yang ramah lingkungan.
“Untuk setiap Ioniq 5, setidaknya ada 32 botol plastik yang disterilkan, dihancurkan, dan diparut menjadi serpihan plastik. Serpihan itu kemudian dicairkan dan dipintal menjadi benang yang membuat kain pelapis anyaman yang menarik namun tetap nyaman,” kata Bonar.