Pengemudi di Indonesia Masih Salah Paham Soal Mobil Listrik
JAKARTA, AVOLTA – BMW Group Asia telah melakukan survei terkait keinginanan konsumen untuk beralih ke kendaraan listrik. Hasilnya, 83% pengemudi di Indonesia menginginkan lebih banyak mobil listrik di jalan.
Kurang dari setengah atau 37% pengemudi di Tanag Air, akan mempertimbangkan untuk membeli mobil hybrid atau listrik baterai ketika hendak membeli kendaraan. Sedangkan hampir setengah dari pengemudi di Tanah Air atau 40% mengira, bahwa kendaraan listrik hanya bisa menempuh jarak hingga 100 km sebelum diisi ulang.
Hasil tersebut, tentunya diperlukan adanya edukasi dan kesadaran yang lebih besar terkait kendaraan listrik.
Survei online yang dilakukan oleh pabrikan Bavarian ini, diikuti oleh 4.000 pengemudi dari Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Thailand yang menargetkan setidaknya 2.800 pemegang surat izin mengemudi (SIM).
Tujuannya, mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kendaraan listrik, dan mendekatkan serta meningkatkan preferensi pengemudi di Asia Tenggara terkait kendaraan listrik.
Topik lain yang dieksplorasi termasuk mengenai dampak penggunaan kendaraan listrik, terhadap lingkungan dan faktor yang akan memotivasi pengemudi untuk membeli roda empat ramah lingkungan.
Salah paham
Dari hasil survei tersebut, juga terungkap kesalahpahaman masih ada di antara responden.
Paling umum adalah pemikiran bahwa kendaraan listrik tidak memiliki jangkauan yang cukup jauh sebesar 40%, lalu kendaraan listrik memiliki biaya perawatan yang lebih mahal dalam jangka waktu lebih dari 10 tahun daripada mobil bensin sebesar 28%, dan pengisian daya untuk mobil listrik itu rumit sebanyak 27%.
Terlepas dari berbagai kesalahpahaman yang terjadi, kelompok yang sama mengakui manfaat memiliki kendaraan listrik.
Hasil survei yang menjanjikan adalah persepsi seputar keamanan kendaraan listrik, karena hanya 6% responden yang menunjukkan kekhawatiran atas keamanan kendaraan listrik.
Terakhir, sebanyak 59% responden mengetahui manfaat utama dari memiliki mobil listrik adalah mengurangi emisi karbon. Manfaat lainnya adalah penghematan biaya dari penggunaan listrik daripada bensin (41%) dan pengalaman berkendara yang lebih baik (37%).