Anies Dorong Transportasi Listrik, Bukan Mobil Listrik Pribadi
JAKARTA, AVOLTA – DKI Jakarta merupakan salah satu kota yang konsen dalam hal elektfirikasi kendaraan. Gubernur Anies Baswedan mengatakan Pemprov DKI sedang dalam proses penggunaan kendaraan berbasis listrik sebagai kendaraan dinas.
Anies sadar bahwa untuk menerapkan itu tidak bisa dilakukan secara langsung, tetapi harus bertahap.
“Sekarang ini DKI sedang masuk proses untuk nanti kendaraan dinas akan menggunakan berbasis listrik, dan itu kita lakukan secara bertahap,” kata Anies di Jakarta belum lama ini.
Menurut dia, prioritas pemerintah DKI saat ini memperbanyak transportasi umum berbasis listrik. Menurut Anies keuntungan yang diperoleh menjadi lebih besar.
“Mengurangi polusi udara dan mengurangi jumlah kendaraan di jalan. Kalau kita mendorong ke mobil listrik pribadi maka dia menyelesaikan satu yaitu polusi udara tapi jumlah kendaraan tidak,” ucap Anies.
Sebagai contoh, Transjakarta belum lama ini mengumumkan penggunaan 30 bus listrik merek China, BYD, sebagai armada baru yang melayani empat rute. Pada akhir tahun direncanakan jumlah bus listrik bakal bertambah hingga 100 unit.
Bukan hanya itu, pemerintah juga telah mendorong agar pejabat pemerintah dan daerah menggunakan kendaraan listrik sebagai angkutan dinas.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mendorong instansi pemerintah pusat dan daerah menggunakan mobil listrik maupun motor listrik sebagai kendaraan dinas.
Hal ini diperlukan agar masyarakat ikut termotivasi meninggalkan kendaraan berbahan bakar bensin dan beralih ke mobil listrik.
“Kementerian atau lembaga, dan SKPD harus menjadi cermin dalam penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai khususnya kendaraan operasional di lingkup instansi masing-masing,” ungkap Luhut beberapa waktu lalu.